LANGSA (Waspada): Menurunnya nilai-nilai akhlakul karimah di kalangan pelajar akhir-akhir semakin memprihatinkan.
Cabut sekolah saat jam pelajaran berlangsung dan bertindak anarkis, merupakan bagian dari kegiatan mereka yang harus dihilangkan.
Dan tugas itu tidak bisa dibebankan hanya pada pihak sekolah semata, melainkan semua elemen masyarakat harus berpartisipasi.
“Termasuk aparat pemerintah gampong tempat sekolah berada. Semua harus ambil bagian untuk kebaikan pendidikan anak-anak kita.”
Demikian antara lain disampaikan Camat Langsa Kota, Yusrizal ST, saat membuka FGD tentang pendidikan di Kantor MPD Kota Langsa, Kamis (22/6).
Menurutnya, apa yang terjadi pada pelajar masa sekarang, khususnya perkembangan di bidang akhlak, sangat jauh berbeda dengan para pelajar masa lalu.
Misalnya tentang penghormatan mereka terhadap guru. Pelajar masa lalu, kata dia, sangat hormat saat melihat guru, tidak ada yang berani berbuat hal-hal yang tidak baik jika mereka tahu di sekitarnya ada guru.
Sekarang ada pelajar yang berani merokok di depan gurunya. Dan ini tentu saja tidak boleh dibiarkan, harus dicari solusinya.
Menurut Camat Yusrizal, salah satu cara perlu dilibatkan juga perangkat Gampong untuk mengawasi agar tidak ada pelajar yang berkeliaran di luar lingkungan sekolah saat jam pelajaran berlangsung.
MPD Kota Langsa bisa mengambil inisiatif agar semua sekolah di Kota Langsa membuat MoU dengan para Keuchik di tempat masing-masing sekolah berada dalam rangka pengawasan terhadap pelajar.
FGD hari itu dihadiri para tokoh pendidikan seluruh gampong yang ada dalam wilayah Kota Langsa dan dihadiri juga Ketua MAA Kota Langsa Drs Mursyidin Budiman bersama para pengurus MPD lainnya.
Ketua MPD Kota Langsa Drs A Samad Hassan yang bertindak sebagai pemeteri mendukung usulan Camat Yusrizal, supaya gampong dilibatkan dalam menjaga kualitas pendidikan di Kota Langsa. (b12)