JAKARTA (Waspada) : Bencana alam banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara dan Aceh, kini disusul gempa bumi berkekuatan 6,5 Magnitudo mengguncang Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, pada pukul 12.10 WIB, Kamis (27/11). Episenter gempa terletak sekitar 55 km barat daya Sinabang, Aceh, pada koordinat 2,43° LU dan 95,87° BT dengan kedalaman 10 km.
“Gempa ini diikuti sembilan kali gempa susulan yang, meski lebih kecil, tetap dirasakan masyarakat setempat. Guncangan ini mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik, robohnya beberapa bangunan, serta kebakaran pada gudang penyimpanan minyak tanah milik warga,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya diterima redaksi, Kamis (27/11).
Akibat gempa ini kata Abdul Muhari, menimbulkan korban luka-luka sebanyak 12 orang, yang berasal dari berbagai kabupaten, antara lain Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Tenggara, dan Simeulue.
“Sebagian besar korban luka-luka tertimpa reruntuhan bangunan. Hingga laporan ini disusun, jumlah korban dan pengungsi masih dalam pendataan, sementara kerugian materiil serta kerusakan fasilitas publik juga masih dievaluasi,” ungkap Abdul Muhari.
Menurut Abdul Muhari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue bersama instansi terkait telah mengambil langkah-langkah tanggap darurat, antara lain melakukan koordinasi lintas instansi, meninjau langsung lokasi terdampak, dan melakukan pendataan.
“Dalam menghadapi gempa bumi dan potensi bencana susulan, BNPB mengingatkan masyarakat untuk selalu menyiapkan rencana evakuasi keluarga, mengamankan benda-benda yang mudah jatuh atau terbakar, dan mengutamakan keselamatan diri,” kata Abdul Muhari.
Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan pemerintah daerah dan petugas BPBD, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, serta terus memantau kanal resmi BNPB dan BMKG untuk mendapatkan informasi terkini terkait gempa bumi dan potensi tsunami. (j01)












