Scroll Untuk Membaca

Aceh

Gerakan Sadar Zakat, Sekda Abdya Minta Disalurkan Tepat Sasaran

Gerakan Sadar Zakat, Sekda Abdya Minta Disalurkan Tepat Sasaran
Sosialisasi dan Deklarasi Gerakan Sadar Zakat, berlangsung di Caffe Jamboe Drien, Desa Babah Lhueng, Kecamatan Blangpidie, Abdya. Kamis (23/10).Waspada.id/Syafrizal
Kecil Besar
14px

BLANGPIDIE (Waspada.id): Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), melalui Baitul Mal setempat menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Gerakan Sadar Zakat, yang berlangsung di Caffe Jamboe Drien, Desa Babah Lhueng, Kecamatan Blangpidie. Kamis (23/10).

Kegiatan mengusung tema “Zakat Membangun Abdya: Kolaborasi Muzaki dan Baitul Mal Menuju Kemandirian Ummat” hari itu, menghadirkan nara sumber Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof. Dr. Syamsul Rijal, MAg, sekaligus Ketua Prodi S-3 Study Islam Pasca Sarjana UIN Ar-Raniry.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam kesempatan itu, Plt Sekda Abdya Amrizal mengajak semua elemen masyarakat, untuk selalu mengikuti jejak suri tauladan Nabi Muhammad SAW, tentang pentingnya keadilan sosial dan kepedulian terhadap sesama.

Katanya, bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ibadah, tetapi juga instrumen sosial ekonomi yang sangat kuat. Maka dari itu, Zakat dan infak ini mesti disalurkan tepat sasaran bagi mustahik. Sebab, di dalam zakat terdapat semangat keadilan, pemerataan dan pemberdayaan. “Mari sama-sama kita melalui zakat, infak dan sadaqah kita membangun solidaritas, kita perkuat pondasi ekonomi umat dari bawah. Sehingga dengan kehadiran kita, bisa menjadi harapan baik bagi saudara fakir miskin, anak yatim yang selama ini berjuang di batas kemampuan hidupnya,” ajak Amrizal.

Menurut Amrizal, kegiatan sosialisasi dan deklarasi zakat dengan mengusung tema “Zakat Membangun Abdya: Kolaborasi Muzaki dan Baitul Mal Menuju Kemandirian Ummat” sangat relevan. Karena, zakat bukan hanya soal memberi, tapi tentang membangun masa depan Abdya yang mandiri, berkeadilan dan penuh keberkahan. “Keberhasilan program ini tidak akan maksimal tanpa dukungan para muzaki, karena kolaborasi inilah yang menjadi kunci,” katanya.

Dikatakan Amrizal, Pemkab Abdya berkomitmen terus mendukung Baitul Mal dalam memperluas edukasi, transparansi dan digitalisasi zakat. Karena pemerintah ingin membuat muzaki yakin, bahwa zakat sampai kepada yang berhak dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kedepan kita juga ingin membangun sistem zakat yang modern, akuntabel, dan berbasis pemberdayaan ekonomi. Sebab zakat tidak hanya diberikan untuk konsumsi, tapi juga untuk produktivitas, agar mustahik bisa bangkit dan suatu hari menjadi muzaki baru,” terangnya.

Amrizal berharap, gerakan ini bisa menjadi momentum kebangkitan kesadaran kolektif bahwa zakat bukan hanya urusan individu, tapi tanggung jawab bersama. Sehingga kedepan Abdya bisa menjadi kabupaten yang dikenal karena kepedulian dan solidaritas sosialnya.

Amrizal juga mengajak seluruh ASN, pengusaha, pedagang, profesional dan masyarakat luas, untuk menunaikan zakat melalui lembaga resmi yaitu Baitul Mal Abdya, dengan tujuan zakat yang ditunaikan akan memberikan manfaat yang lebih luas, terukur dan berkelanjutan. “Terakhir kami ingin menegaskan bahwa zakat adalah simbol kesyukuran, tanda kepedulian, dan wujud cinta kita kepada sesama. Mari kita jadikan gerakan sadar zakat ini sebagai bagian dari budaya masyarakat Abdya, bukan hanya ritual tahunan, tetapi kesadaran yang hidup di setiap hati,” tutupnya.(id82)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE