Scroll Untuk Membaca

Aceh

Gubernur Aceh: Jadikan Peringatan Isra’ Mi’raj Sebagai Momentum Evaluasi Diri

Gubernur Aceh: Jadikan Peringatan Isra’ Mi’raj Sebagai Momentum Evaluasi Diri
Gubernur Aceh: Jadikan Peringatan Isra’ Mi’raj Sebagai Momentum Evaluasi Diri
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada): Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengajak seluruh masyarakat dI Bumi Serambi Mekkah untuk menjadikan peringatan Isra’ Mi’raj sebagai momentum melakukan evaluasi dan memaknai shalat dengan pemahaman yang benar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Gubernur Aceh: Jadikan Peringatan Isra' Mi'raj Sebagai Momentum Evaluasi Diri

IKLAN

Hal itu disampaikan Gubernur Nova saat memberi sambutan pada peringatan Isra‘ Mi‘raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1443 H yang berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Minggu (27/2) malam.

“Mari kita jadikan peringatan Isra Mi’raj sebagai momentum untuk melakukan evaluasi dan memaknai shalat kita dengan pemahaman yang benar,” ajak gubernur.

Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini mengusung tema “Pemaknaan shalat dalam membentuk kesalehan sosial masyarakat.” Kegiatan yang berlangsung usai ibadah shalat isya itu diikuti unsur Forkopimda Aceh, staf ahli gubernur, para asisten sekda Aceh, para kepala SKPA dan SKPK Banda Aceh serta sejumlah tamu dan para jamaah shalat Isya yang hadir malam itu.

Gubernur pada kesempatan itu menyampaikan dua refleksi terkait “Pemaknaan shalat dalam membentuk kesalehan sosial masyarakat.”

Pertama, bahwa shalat itu mendidik kaum muslimin agar dapat menjaga dan merawat kebersamaan. Kedua, Secara praktis shalat yang dilakukan memiliki tujuan dan maksud yang satu dan menghadap ke arah yang sama, yaitu Ka’bah Baitullah, dan dilaksanakan dalam keadaan suci lahir dan batin. “Dari refleksi yang pertama, dapat dipahami bahwa betapa penting kebersamaan dalam kehidupan sosial kaum muslimin. Karenanya, kebersamaan dan persatuan mesti terus dirawat dan dipertahankan, karena semangat ini akan menimbulkan kesalehan sosial, saling pengertian, sikap toleran dan saling melengkapi antar sesama kaum muslimin,” kata Gubernur.

Diakui atau tidak, lanjut Gubernur Nova, selama ini ada sesuatu yang terabaikan, yakni bersungguh-sungguh mengerjakan shalat, namun terkadang tidak memahami dengan benar makna shalat tersebut. “Sejatinya, menjadi hal yang mutlak bagi setiap muslim untuk dapat memahami makna dari shalat yang dikerjakan,” kata Gubernur.

Gubernur menyebut contoh saat pengucapan takbir dalam shalat. Di sana tergambar pengakuan terhadap kebesaran Allah SWT atas segala ciptaannya. Pengakuan itu dikatakan menjadi sandaran bahwa secara fitrah penciptaan, manusia adalah makhluk yang sangat lemah.

“Karena itu sangatlah tidak pantas sebagai makhluk sosial, untuk bersikap sombong, takabur, arogan, congkak dan sikap-sikap buruk lainnya dalam hidup dan kehidupan kita. Apalagi sikap-sikap tersebut dipastikan akan menghilangkan kebersamaan, hancurnya nilai nilai sosial dan lenyapnya semangat persatuan, yang pada akhirnya melahirkan permusuhan dan akan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujar Gubernur.

Dalam konteks Aceh hari ini, lanjut Gubernur, kesalehan sosial yang dimanifestasikan dalam bentuk kebersamaan dan persatuan seluruh elemen masyarakat, adalah kunci utama dalam rangka menyukseskan program pembangunan yang telah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah 2017-2022.

Sementara itu, Gubernur juga menjelaskan terkait refleksi kedua, yakni shalat mendidik umat agar senantiasa selalu menjaga kebersihan lahir dan bathin.

“Sehubungan dengan itu, sebagai muslim, sejatinya wudhu’ akan memastikan kebersihan itu tetap terjaga, disamping dalam rangka melakukan shalat, wudhu’ juga berfungsi untuk merawat kesehatan, terutama dalam mencegah berbagai macam penyakit yang berasal dari virus, bakteri dan lain-lain,” kata Gubernur.

Di akhir sambutannya, Gubernur mengajak, peringatan Isra Mi’raj ini agar dijadikan momentum evaluasi sehingga akan terbentuk pribadi muslim yang saleh secara ritual sekaligus saleh secara sosial. 

Acara peringatan Isra’ Mi’raj ini juga diisi dengan tausiyah yang disampaikan Dr. Abizal M. Yati, Lc, MA. yang intinya menyebutkan shalat lima waktu dalam sehari semalam bagi umat Islam akan membuat kehidupan sosial kaum muslim menjadi lebih baik.

Secara lebih personal, kata dia, shalat lima waktu memberi garansi atau menjamin kebahagiaan, kesejahteraan hingga ketenangan bagi yang mengerjakannya. “Lebih dari itu, shalat lima waktu juga menjadi solusi untuk permasalahan dan beban hidup setiap ummat muslim,” katanya. (b03).

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, memberikan sambutan pada peringatan Isra‘ Mi‘raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1443 H di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Minggu, (27/2) malam. Waspada/Zafrullah

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE