KUTACANE (Waspada.id): Harapan Bupati HM Salim Fakhry, pupus setelah kafilah Kabupaten Aceh Tenggara menempati peringkat trakhir atau buncit pada pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Aceh tahun 2025. Aceh Tenggara berada di posisi ke-23 dari total 23 kabupaten/kota peserta, tanpa meraih poin sama sekali dalam ajang yang berlangsung di Pidie Jaya tersebut.
Sebelumnya, pada penutupan MTQ ke-40 tingkat Kabupaten Aceh Tenggara di bulan Juli 2025, Bupati Salim Fakhry secara eksplisit telah mengingatkan agar kafilah Agara tidak lagi berada di urutan buncit pada MTQ tingkat provinsi yang akan datang, menunjukkan adanya harapan dan target perbaikan prestasi.
Hasil minor di tingkat provinsi ini pun menjadi perhatian serius, bahkan beberapa daerah lain juga menginstruksikan evaluasi pasca-MTQ. Hasil tersebut menuai sorotan hingga menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat luas dan juga viral di media sosial (Medsos).
Bupati Aceh Tenggara, HM Salim Fakhry, SE, MM, berang lantaran
Aceh Tenggara berada di peringkat terbawah MTQ Tingkat Provinsi Aceh.
Padahal, kata M Salim Fakhry, sebelumnya pada saat melepas kafilah Aceh Tenggara ke Pidie Jaya berharap Aceh Tenggara dengan target meraih peringkat 10 besar MTQ Tingkat Provinsi Aceh.
Namun kenyataannya, Aceh Tenggara berada peringkat terakhir atau 23 dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. “Saya akan copot Kadis Syariat Islam dan mengevaluasi menyeluruh para Kasi, Kabid. Saya juga akan meminta pertanggungjawaban anggaran yang dihabiskan karena ini uang rakyat pada MTQ Tingkat Provinsi Aceh di Pidie Jaya,” kata Bupati.

Kepada Waspada.id, melalui sambungan WhatasApp Sabtu (8/11), Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR Aceh Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Gayo Lues- Aceh Tenggara, H Ali Basrah SPd MM, mengatakan “kita musibah dinda (Waspada.id), saran saya, agar Bupati melakukan evaluasi secara menyeluruh terutama kinerja Dinas Syariat Islam (Kadis beserta jajaran) ini malu kita musibah ini, bila perlu di ambil tindakan cepat berupa sanksi”.
Ini perlu secepatnya dievaluasi secara menyeluruh pejabat di lingkungan Dinas Syariat Islam, karena perlu disiapkan langkah-langkah ke depannya dalam menghadapi MTQ Tingkat Provinsi Aceh dua tahun mendatang.
Artinya, persiapan harus mulai sekarang dilakukan dan anggaran juga disiapkan secukupnya agar Aceh Tenggara dapat bangkit dari peringkat terbawah ini, ujar Ali Basrah. Menurutnya, Provinsi Aceh memiliki kekhususan dan keistimewaan dan diberlakukan Qanun Syariat Islam.
“Jadi, ini adalah tanggung jawab kita bersama, dan kami dari Forbes DPRA siap membantu dan bekerja sama dengan Pemkab untuk menyiapkan langkah-langkah menghadapi MTQ tingkat Provinsi Aceh dua tahun mendatang,” jelas H. Ali Basrah yang juga Wakil Ketua DPR Aceh menambahkan. (id80)












