IDI (Waspada): Program demplot Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P3L) untuk lima Kelompok Tani (Poktan) Perempuan di dua desa sekitar area operasi mulai dipanen. Kegiatan P3L ini selaras dengan program P3L yang telah dijalankan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.
Melalui program P3L binaan Medco E&P Malaka, Poktan Perempuan sudah merasakan manfaat yang luar biasa, apalagi hasil panen sudah kita jual ke pasar untuk dinikmati masyarakat luas, seperti daun bayam dan daun kangkung,” kata Ketua Poktan Bunga Melati Alue Siwah Serdang Nurussalam, Misriani, kepada Waspada, Selasa (18/6).
Selain bayam dan kangkung, lanjutnya, dia bersama 18 anggotanya juga menanam gambas, pare, terong dan cabai. “Untuk gambas dan terong mendapat tantangan dari monyet, karena lahan berdekatan dengan kebun karet yang menjadi habitat monyet,” kata Misriani.
Dijelaskan, selain lahan demplot, dirinya bersama anggota juga mendapatkan bibit untuk ditanam disekitar pekarangan rumah, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menikmati sayur alami.
“Untuk hasil panen di lahan demplot kita jual ke pasar dan hasilnya kita kumpulkan di bendahara untuk dibelanjakan berbagai kebutuhan di demplot, seperti alat untuk menyiram dan lainnya,” kata Misriani.
Pihaknya mengapresiasi Medco E&P Malaka yang telah menginisiasi program P3L untuk Poktan Perempuan. Program tersebut dinilai sangat terasa manfaatnya, karena lahan tidur ini dapat diolah secara mandiri. “Hasil dari produk ini nantinya tentu dapat memenuhi kebutuhan harian rumah tangga, sehingga diharapkan program tersebut dapat menjadi pusat pengembangan sayuran lokal dengan memanfaatkan rumah bibit yang dibantu perusahaan,” katanya.
Zulfan, Pendamping Pertanian Lokal Aceh Timur, terpisah mengatakan, P3L ini dilaksanakan Poktan dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan berkelanjutan. “Mereka menanami bibit tanaman produktif untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan keluarga,” ujarnya.
Pemanfaatan lahan pekarangan ini fokus untuk penanaman sayur dan palawija. Melalui program ini, Medco E&P membantu pengadaan bibit dan alat kebutuhan lain serta asistensi program secara intensif. “Melalui program ini diharapkan warga di sekitar area operasi dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri,” kata Zulfan. (b11)