“Banyak orang memiliki penghasilan besar namun tidak merasa tenang. Ilmu tinggi tanpa akhlak dan adab tidak ada gunanya. Fenomena anak gugat orang tua ke pengadilan, atau banyaknya alat kesehatan canggih namun belum mampu mendeteksi penyakit, adalah tanda-tanda kurangnya keberkahan dalam ilmu dan teknologi.”
Hal itu disampaikan oleh, Dr Rizqi Wahyudi, M.Kom.I, mubaligh pada acara peringatan tahun baru islam 1446 H di Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon, Aceh Utara, Sabtu (6/7) usai Shalat Maghrib. “Kita harus mencari ketenangan dalam kehidupan ini dengan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” sebutnya dari mimbar masjid tersebut.
Dosen dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe itu, dalam ceramahnya sangat menekankan pentingnya transformasi dalam menyambut tahun baru hijriah. Transformasi menuju kualitas diri dan pendidikan karakter yang berakhlakul karimah.
Akhir-akhir ini, sebut Dr Rizqi Wahyudi, banyak anak yang menyalahgunakan alat teknologi informasi. Anak-anak sudah terbiasa menonton atau bermain game kekerasan. Kondisi ini berdampak buruk dalam pertumbuhan mereka menuju dewasa.
“Dengan terbiasa mereka menonton atau bermain game kekerasan, kita khawatirkan mereka akan kehilangan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia. Karena itu, saya mengajak setiap orang tua hendaknya dapat megantisipasi hal ini sejak dini, mengingat perkembangan dan pengaruh alat komunikasi yang semakin tidak terkendali,” ingatnya kepada seribuan jamaah Shalat Isya.
Kata Dr Rizqi Wahyudi lagi, hijriah merupakan refleksi penting dalam kehidupan umat Islam, tidak hanya sekedar perpindahan tempat, tetapi juga transformasi spiritual dan moral menuju kualitas diri yang lebih baik. Bulan Muharram merupakan bulan yang mulia di sisi Allah SWT. “Barangsiapa yang melakukan kebaikan di bulan ini, pahalanya akan dilipatgandakan,” katanya.
Maimun Asnawi, S.Hi.,M.Kom.I












