KUTACANE (Waspada): Puluhan mahasiswa yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kutacane, Aceh Tenggara (Agara) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor bupati, Rabu (21/8).
Koordinasi aksi, Muhammad Raja dalam orasinya juga menyampaikan, kehadiran Syakir sebagai Pj Bupati Aceh Tenggara yang sudah cukup lama, 1 tahun 10 bulan, namun belum dirasakan oleh rakyat. Banyaknya permasalahan kesejahteraan rakyat di Aceh Tenggara yang masih belum terselesaikan, mulai dari sektor pertanian, perikanan, pariwisata, pemuda dan olahraga.
HMI Cabang Kutacane dalam aksi unjuk rasa tersebut menyampaikan pernyataan sikapnya sebagai berikut:
- Pj Bupati Aceh Tenggara mengabaikan sektor pertanian, tidak adanya perhatian pemerintah dan dinas terkait terhadap nasib para petani, mulai dari harga gabah dan biaya produksi yang rendah membuat masyarakat Aceh Tenggara gundah, namun upaya pemerintah dalam mengatasi hal tersebut nihil.
- Pj Bupati Aceh Tenggara tidak memperhatikan sektor perikanan yang mengalami kemunduran, di mana pakan ternak mahal, harga jual tidak menentu sehingga para petani ikan tidak berani lagi mengembangkan usahanya.
- Aceh Tenggara memiliki potensi yang cukup besar di sektor pariwisata namun selama di bawah kepemimpinan Pj Bupati Aceh Tenggara Syakir, pariwisata di Aceh Tenggara tidak diperhatikan sehingga wisata-wisata atau destinasi tidak terekspos di permukaan publik dengan tidak adanya program-program pemerintah dan dinas terkait mengenai langkah-langkah yang strategis untuk perkembangan pariwisata dalam mempromosikan wisata di Aceh Tenggara.
- Belum lagi di sektor pemuda, yang mana Syakir tidak peduli dengan keterpurukan generasi pmuda Aceh Tenggara dengan maraknya penyalahgunaan narkoba, judi online dan lain sebagainya. Apalagi di bidang olahraga tidak tidak adanya support yang tinggi dari pemerintah terhadap pembinaan para atlet.
- Di masa kepemimpinan Pj Bupati Syakir banyak proyek-proyek yang mangkrak yang mengakibatkan perputaran uang daerah tidak stabil dan banyak tenaga kerja yang terpaksa harus mandeg untuk bekerja. Sehingga angka penganguran di Aceh Tenggara meningkat.
- Syakir selama memimpin Aceh Tenggara tidak peduli terhadap daerah daerah terpencil yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Sehingga masyarakat dan generasi Aceh Tenggara yang ada di pedesaan terpencil tidak dapat memgemban pendidikan yang sebagaimana mestinya.

Aceh Tenggara itu butuh seorang pemimpin yang memikirkan kesejahteraan rakyat, maka ketika rakyat tidak mendapatkan kesejahteraannya, HMI-lah di garda terdepan menyuarakannya. “Karena kami sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kutacane yang juga merupakan representasi dari masyarakat. Dan sebagai kontrol sosial, memiliki tangung jawab sebagai mitra kritis pemerintah dan penyambung lidah masyarakat,” kata koordinator aksi sebelum mengakhiri demo.
Setelah dijawab oleh Sekda Yusrizal, akhirnya pendemo bubar secara tertib dengan pengawalan personel Polres Aceh Tenggara dan Satpol PP. (cseh)