NAGAN RAYA (Waspada.id): Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRK Nagan Raya, Rabu (3/9), menyampaikan sejumlah tuntutan penting.
Aksi ini diwarnai dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian, termasuk keberadaan mobil baracuda Brimob, mobil pemadam kebakaran, serta personel Satpol PP dan LLAJ.
Koordinator aksi, Muhammad Agus Rifai, dalam orasinya menyampaikan beberapa poin tuntutan utama, termasuk penolakan terhadap tunjangan DPR, permintaan pencopotan Sigit Prabowo dari jabatan Kapolri, percepatan pengesahan UU, dan perubahan status ilegal menjadi tambang legal.
“Poin ini harus segera diselesaikan dalam waktu dekat, jika tidak kami akan melakukan unjuk rasa yang lebih besar dari ini,” tegas Agus.
Ketua DPRK Nagan Raya, Mohd Rizki, menyambut baik kedatangan para mahasiswa dan berjanji akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan. “Ini sudah kami terima dan akan kami lakukan sesuai permintaan yang telah disampaikan kepada kami,” kata Mohd Rizki.
Rizki menambahkan, “Ini kantor dan wakil rakyat, jadi tidak ada yang kami sembunyikan dan terbuka. Jadi tidak usah ragu kinerja anggota lainnya, dan kami juga siap menyelesaikan semua permasalahan yang ada di Nagan Raya.”
Aksi ini diakhiri dengan penandatanganan hasil kesepakatan oleh Ketua DPRK, Wakil Ketua DPRK I, dan Wakil Ketua DPRK II, yang disaksikan oleh para mahasiswa. Setelah penandatanganan, para pengunjuk rasa melakukan pembacaan Yasin bersama anggota DPRK dan aparat kepolisian di halaman gedung DPRK Nagan Raya.(id83)
