Scroll Untuk Membaca

Aceh

Isra Mikraj Di Subulussalam, Santuni Yatim, Peletakan Batu Pertama Masjid Dan Doa Untuk Yusnita

Isra Mikraj Di Subulussalam, Santuni Yatim, Peletakan Batu Pertama Masjid Dan Doa Untuk Yusnita
WALI Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, SE Meletakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Nurul Huda, Kampong Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri. (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

SUBULUSSALAM (Waspada): Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Huda, Kampong Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam dirangkai penyantunan anak yatim dan peletakan batu pertama pembangunan masjid itu, Selasa (21/2) juga diisi doa bersama jamaah untuk kesembuhan, Yusnita mahasiswa Kota Subulussalam semester VIII di Mesir yang kondisinya saat ini kritis di salah satu Rumah Sakit di Mesir.

Ustaz H. Qaharuddin Kombih, M.Ag dalam tausiyah Isra Mikraj mengatakan, salah satu inti perjalanan Isra Mikraj adalah menjemput perintah ibadah shalat yang semula 50 waktu dan akhirnya menjadi lima waktu sehari semalam.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Isra Mikraj Di Subulussalam, Santuni Yatim, Peletakan Batu Pertama Masjid Dan Doa Untuk Yusnita

IKLAN

Fakta sebelum diperjalankan pada Isra Mikraj dibelah dada Nabi Muhammad, dikeluarkan hati serta dibersihkan dan sebagainya dalam waktu yang sangat singkat disebut menjadi bukti jika Kuasa Allah mutlak dan tidak ada yang bisa menghalangi. Lalu perintah menunaikan ibadah shalat lima waktu sehari semalam juga mutlak menjadi kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap umat Islam.

“Banyak kejadian yang tidak disangka oleh manusia, tetapi bagi Allah SWT tidak ada yang mustahil, apapun bisa terjadi,” tegas Qaharuddin ajak jamaah mengintrospeksi diri.

Menyebutkan jika saat sakratul maut Allah SWT mempertunjukkan perbuatan semasa hidup seseorang, Qaharuddin uraikan kisah seorang taat beribadah, Sauban yang dalam satu waktu shalat tidak ke masjid, seperti biasa. Namun setelah dikunjungi ke rumahnya, sudah meninggal.

Soal perbuatan Saudah yang ditunjukkan saat sakratul maut, Qaharuddin uraikan tiga kisah semasa Saudah hidup.

Pertama, ketika Saudah berjalan kaki dari rumahnya ke masjid selama tiga jam, kedua memberikan baju kepada seseorang dan ketiga, saat dirinya sarapan pagi datang peminta-minta lalu dibagi dua. Atas tiga kebaikan ini diberi imbalan pahala yang sangat besar, namun Sauban disebut sangat menyesal karena merasa masih kurang banyak kebaikan yang dia lakukan.

Pada Isra Mikraj bertema ‘Tingkatkan Keimanan Dengam Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SWA’ di sana, Wali Kota yang melakukan peletakan batu pertama memberi sambutan mengajak segenap warga, khususnya jamaah meningkatkan semangat beribadah.

Dalam kesempatan itu turut dilakukan pengumpulan infak untuk pembangunan Masjid Al Huda, dipimpin Sairun. Selain sejumlah kepala SKPK dan masyarakat lain, disebutkan jika keluarga besar Affan Alfian Bintang memberikan bantuan sebanyak 500 zak semen dan Keluarga Besar Sairun Rp15juta.

Terkait kondisi mahasiswa asal kota ini yang tengah kritis di salah satu rumah sakit di Mesir, Wali Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, SE terpisah menyampaikan rasa duka dan prihatin. Dia berharap, penyakit yang diderita Yusnita secepatnya disembuhkan Allah SWT dan orangtua serta ahli keluarga tetap berdoa. “Selepas dari acara ini saya akan berkunjung ke rumah orangtuanya di Dah, Kecamatan Rundeng,” tandas Affan Bintang. (b17)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE