Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

ITC Aceh Dan EWIC Malaysia Perkuat Kerja Sama

39 Siswa Penerima Beasiswa BMA Siap Magang di Negeri Jiran

ITC Aceh Dan EWIC Malaysia Perkuat Kerja Sama
CEO Ewic Malaysia, Prof. Dr. H. Abdul Murad Bin Ahmad foto bersama jajaran manajemen dan para siswa ITC Aceh, pasca memberikan kuliah umum di Kampus ITC Aceh, Banda Aceh, Jumat (31/10/2025).(Waspada.id/Ist)
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada.id): Komitmen International Tourism College (ITC) Aceh untuk mencetak tenaga kerja pariwisata berdaya saing global semakin nyata. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan CEO East West International College (EWIC) Malaysia, Prof. Dato’ Dr. H. Abdul Murad bin Ahmad, ke Kampus ITC Aceh di Jalan Teuku Hasan Dek, Jambo Tape Banda Aceh, Jumat (31/10/2025).

Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Direktur ITC Aceh, Muhammad Nasir, S.Ked., bersama Manager ITC Aceh, Muhammad Galih Ramdani, serta jajaran manajemen kampus. Pertemuan strategis itu membahas penguatan kerja sama dalam program Work Based Learning sekaligus persiapan keberangkatan 39 siswa penerima beasiswa Baitul Mal Aceh (BMA) untuk melanjutkan studi dan magang di Malaysia pada tahun 2026.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Program ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah diteken pada Februari 2025 antara ITC Aceh dan EWIC Malaysia. Melalui skema Work Based Learning para siswa dapat menempuh pendidikan jenjang D-III bahkan S-1 di Malaysia tanpa membebani biaya kepada orang tua. Biaya kuliah akan ditutupi dari penghasilan mereka selama menjalani On the Job Training (OJT) di hotel-hotel mitra EWIC.

“Peluang kerja di sektor hospitality di Malaysia terbuka sangat lebar. Pemerintah kami sedang gencar mempromosikan pariwisata internasional, dan tentu saja membutuhkan banyak tenaga profesional baru,” ujar Prof. Dato’ Murad.

Ia juga memuji karakter tenaga kerja asal Indonesia, khususnya dari Aceh, yang dikenal sopan, ramah, dan cepat beradaptasi di lingkungan kerja hotel. Dato’ Murad bahkan memberikan apresiasi terhadap tiga siswa ITC Aceh yang kini menempuh studi di EWIC dan magang di hotel berbintang Kuala Lumpur.

“Kinerja mereka luar biasa, bahkan gajinya sudah di atas standar, sekitar RM 1.700 per bulan atau setara Rp6,6 juta,” ungkapnya.

Dato’ Murad menegaskan, komitmen EWIC untuk terus menerima lebih banyak siswa ITC Aceh di masa mendatang.

“ITC Aceh adalah mitra terbaik kami. Program ini bukan hanya tentang pendidikan, tetapi juga amal membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar bisa maju dan sukses. Insya Allah, berapa pun jumlah siswa yang dikirim, kami siap menampungnya,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur ITC Aceh Muhammad Nasir, S.Ked., menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh EWIC. Ia menegaskan bahwa kemitraan ini sejalan dengan upaya pemerintah Aceh untuk menekan angka pengangguran dan memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan vokasi berbasis kompetensi.

“Kami ingin lulusan ITC Aceh menjadi tenaga terampil yang siap kerja dan memiliki daya saing internasional. Kurikulum kami kini diselaraskan dengan standar Malaysia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,” jelasnya.

Manager ITC Aceh Muhammad Galih Ramdani menambahkan, tahun ini ITC mendidik 43 siswa, di mana 39 di antaranya merupakan penerima beasiswa zakat dari Baitul Mal Aceh.

“Dengan lampu hijau dari EWIC, kami sudah minta siswa mulai menyiapkan paspor. Targetnya, awal 2026 mereka sudah bisa berangkat,” ujarnya penuh semangat.

Kemitraan ITC Aceh dan EWIC Malaysia menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi yang inklusif mampu membuka peluang global bagi anak-anak Aceh, sekaligus memperkuat posisi daerah ini dalam peta industri pariwisata internasional. (Id66)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE