SIGLI (Waspada.id): Jalan raya nasional jurusan Banda Aceh – Medan, tepatnya di kawasan Caleu, Kecamatan Indrajaya, Keude Lapoih Saka, Kecamatan Peukan Baro dan Gampong Lileu sampai pusat Kota Beureunuen, Kecamatan Mutiara, kembali dikeluhkan para pengguna jalan.
Pasalnya, kondisinya jalur tersebut bertabur lubang ukuran sekira 20 cm dengan kedalaman 6 cm sampai 10 cm. Dampak dari buruknya kondisi jalan negara ini menyebabkan rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Warga sekitar mengimbau pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor agar lebih berhati-hati.
Pantauan Waspada.id, Senin (8/9), lubang-lubang tersebut tidak berukuran besar, hanya berdiameter 20 hingga 50 sentimeter, dengan kedalaman mencapai 6 hingga 10 sentimeter. Namun pada saat hujan turun lubang juga tergenang air kondisi ini tentu saja sangat berbahaya bagi masyarakat, terutama pengendara sepeda motor.
Lubang-lubang ukuran kecil itu memang tidak berpengaruh bagi roda mobil, namun bagi roda sepeda motor, lubang-lubang itu sangat berbahaya dan rawan kecelakaan.

Balai Jalan Nasional ( BJN) Aceh, selaku pihak bertanggungjawab diharapkan agar menambal lubang-lubang yang bertaburan di badan jalan nasional, itu dapat ditambal guna memini alisir angka kecelakaan di jalan raya.
Rahmad, 20, warga Indrajaya mengatakan, setiap kendaraan, khususnya sepeda motor yang melaju dari arah Medan terpaksa mengurangi kecepatan secara mendadak saat melintasi area tersebut. Tak sedikit pula yang melakukan pengereman mendadak, terutama saat melaju dalam kecepatan tinggi.
Suara pengereman keras dari motor maupun mobil kerap terdengar, akibat pengendara yang berusaha menghindari atau justru terjebak dalam lubang. Kondisi ini sudah menjadi keluhan rutin warga sekitar.
Masyarakat, terutama pengguna jalan berharap pemerintah segera memperbaiki kondisi jalan tersebut supaya masyarakat pengguna jalan negara lintas Medan -Banda Aceh, tepatnya di Caleu, Kecamatan Indrajaya tidak terus bertambah dan terjadi berulang.(id.69)