SINGKIL (Waspada.id): Curah hujan yang tinggi selama dua pekan terakhir menyebabkan debit air terus meningkat dan merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Singkil sejak tiga hari ini.
Akibat luapan air Sungai Lae Cinendang menyebabkan arus lalu lintas persisnya di Jalan Nasional Desa Bulu Sema Kecamatan Suro mulai terendam banjir.
Banjir akibat luapan sungai tersebut terpantau, diperkirakan mencapai ketinggian 50 cm, sekitar pukul.12:00 WIB dan diperkirakan masih akan meningkat.
Sementara kendaraan roda 2 dan 4 sudah tidak bisa melintas. Kecuali truk dan mobil bersuspensi tinggi masih nekat melintas.

Informasi yang dihimpun dari Petugas Piket Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Aceh Singkil Rosiana Kusuma, kepada Waspada.id, Selasa (25/11) mengatakan, debit air disebabkan tingginya curah hujan pada pagi ini semakin meningkat
Banjir semakin meluas hingga menyasar sebanyak 7 kecamatan terdampak.
Rosi menyebutkan, saat ini BPBD telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke titik lokasi banjir
Dampak curah hujan tinggi juga menyebabkan longsor di Jalan Nasional Kecamatan Simpang Kanan, dan sempat memutus arus transportasi dari Subulussalam-Singkil dan sebaliknya.
Pagi ini banjir juga sudah merendam ruas jalan Provinsi menuju Ibukota Kabupaten, tepatnya di depan Rumah Tahanan Kelas II B Kecamatan Singkil Utara.
Sementara jalur alternatif atau jalan mitigasi bencana, Singkil-Sebatang juga sudah tidak bisa dilalui.
Banjir sudah terdampak di 7 kecamatan, meliputi Kecamatan Gunung Meriah, Singkil Utara, Kuta Baharu dan Singkil. Kemudian Kecamatan Simpang Kanan, Suro dan Kecamatan Danau Paris, terang Rosi.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Kuta Baharu Ustad Sarbaini melaporkan, bahwa akses jalan ke Desa Butar Kecamatan Kuta Baharu yang melintasi Jembatan Tinanggam lumpuh total.
Ketinggian air yang merendam jalan dari kawasan perkebunan tersebut mencapai leher orang dewasa.
Namun jalan utama yang melintasi Kecamatan Singkohor dikabarkan masih bisa dilalui, sebutnya. (Id.81)












