Aceh

Jalan Puuk Masih Berlumpur

Jalan Puuk Masih Berlumpur
Satu unit alat berat sedang bekerja, jalan Puuk bersiap jadi lebih layak.Waspada.id/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

SIGLI (Waspada.id) : Kondisi jalan di Gampong Puuk, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, hingga kini, Senin (21/12), masih sulit dilalui meski telah dilakukan pengerukan lumpur pascabanjir.

Genangan air dan lumpur yang lengket serta licin masih menutupi sebagian badan jalan, sehingga membahayakan pengguna, terutama pengendara sepeda motor.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Pantauan di lapangan menunjukkan, lumpur berwarna cokelat masih melekat tebal di permukaan jalan. Setiap kendaraan yang melintas justru memperparah kondisi karena lumpur kembali menyebar ke badan jalan.

Pada sejumlah titik, genangan air menutupi lubang jalan, membuat permukaan sulit diperkirakan.
Pengerukan lumpur sebelumnya dilakukan menggunakan satu unit alat berat jenis grader. Namun material hasil pengerukan hanya digeser ke tepi jalan.

Ketika hujan turun, lumpur tersebut kembali terbawa air dan menutup badan jalan. Akibatnya, upaya pembersihan dinilai belum memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran akses warga.

Sejumlah warga mengeluhkan kondisi tersebut. Ibrahim, warga Gampong Puuk, mengatakan jalan masih sangat sulit dilalui, terutama saat hujan. “Jalan nyoe ka leumiek that, bak tajak teu gageung teuh” ujarnya dalam bahasa Aceh yang kental. Ia menilai pengerjaan yang dilakukan belum menyelesaikan persoalan utama.

Menurut Ibrahim, lumpur seharusnya diangkut keluar dari lokasi, bukan sekadar dipindahkan ke pinggir jalan. Selain itu, saluran drainase perlu dibersihkan agar air tidak terus menggenangi badan jalan. “Meunyo luhop nyoe ta angkat, ta buka paret, jalan pasti jroh,” katanya.

Kondisi jalan yang masih tergenang air juga memicu kecelakaan. Warga menyebut, beberapa pengendara sepeda motor terjatuh pada malam hari karena terperosok lubang yang tertutup air dan lumpur.

Pemerintah Kabupaten Pidie mengakui adanya kendala dalam penanganan pascabanjir. Pelaksana Harian Kepala ( PLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie, Munthar,beberapa waktu lalu mengatakan luasnya wilayah yang tertimbun lumpur menjadi tantangan utama dalam proses pembersihan.

Selain itu, keterbatasan jumlah alat berat menyebabkan penanganan harus dilakukan secara bertahap di sejumlah lokasi terdampak. “Wilayah yang terdampak cukup luas, sementara alat berat yang tersedia terbatas,” kata Munthar dalam bincang-bincang beberapa waktu lalu.

Hal serupa disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Muhammad Rabiul. Menurut dia, pembersihan dilakukan dengan mempertimbangkan skala prioritas dan kondisi lapangan. BPBD terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat pemulihan akses jalan.

Meski demikian, warga berharap pemerintah daerah dapat melakukan penanganan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan. Jalan Gampong Puuk merupakan akses utama bagi aktivitas warga, termasuk menuju sekolah dan tempat bekerja.

Selama lumpur dan genangan air masih bertahan, risiko kecelakaan dan gangguan mobilitas dinilai akan terus terjadi.(id69)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE