Scroll Untuk Membaca

Aceh

Jamaah Umrah Shalat Jumat Hingga Trotoar Teras Hotel

Madinah Dan Mekkah Kian Padat

Jamaah Umrah Shalat Jumat Hingga Trotoar Teras Hotel
Kecil Besar
14px

MADINAH (Waspada): Madinah Al-Munawarah dan Makkah Al Mukarramah, dua kota di Arab Saudi yang menjadi pusat perhatian umat muslim seluruh dunia, saat ini dilaporkan kian sesak dipadati jamaah yang melaksanakan ibadah umrah, menjelang akhir Ramadan 1444 H/2023 tahun ini.

Jamaah Umrah Shalat Jumat Hingga Trotoar Teras Hotel
Ketua PWI Abdya Drs H Zainun Yusuf, ditengah kondisi membludaknya jamaah umrah di kota suci Madina Al Munawarah. Jum’at (7/4).Waspada/Ist

Kepada Waspada.id, Jumat (7/4) malam, Ketua PWI Aceh Barat Daya (Abdya), Drs H Zainun Yusuf, yang saat ini sedang berada di tanah suci, dalam rangka melaksanakan ibadah umrah melaporkan, kian padatnya dua kota di Arab Saudi tersebut, dikarenakan jamaah umrah terus datang dari berbagai permukaan bumi. Diperkirakan, kepadatan jamaah semakin memuncak pada 10 hari terakhir bulan puasa ini.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jamaah Umrah Shalat Jumat Hingga Trotoar Teras Hotel

IKLAN

Ketua PWI Abdya yang merupakan wartawan paling senior se Pantai Barat Selatan Aceh (Barsela) ini menyebutkan, padatnya jamaah umrah kali ini, dapat dilihat dengan pada prosesi Sholat Jumat pada hari 16 Ramadhan, yang jatuh, Jumat (7/4). “Arus jamaah yang mengalir ke Masjid Nabawi, untuk menunaikan sholat Jumat sangat luar biasa jumlahnya,” ungkap Zainun Yusuf.

Menurutnya, pada Pukul 10.00 WAS (Waktu Arab Saudi), Masjid Nabawi sudah dipenuhi jamaah. Sementara sholat Jumat dimulai pada pukul 12.23 WAS.

Untuk mengantisipasi dan dapat ikut serta melaksanakan ibadah sholat Jum’at, para jamaah mengisi pelataran yang terhampar, sebagian besar sudah dibangun sejumlah payung ukuran raksasa di depan dan belakang, serta samping kanan dan kiri Masjid Nabawi, dengan luas areal 9,85 hektar.

Zainun Yusuf menguraikan, Masjid Nabawi yang berdiri kokoh dengan 232 tiang ini, sejatinya mampu menampung 657 ribu orang jamaah, khusus di ruang dalam Masjid saja. Jika ditambah luas areal pelataran di sekiling Masjid, maka jamaah yang mampu ditampung tidak kurang dari 1 juta jamaah.

Menurut keterangan yang diperoleh pihaknya, jumlah jamaah yang luar biasa seperti itu, bisa terjadi pada musim-musim ibadah haji. Namun, pamandangan lautan jamaah umrah yang mengalir ke Masjid Nabawi, justru terlihat pada Ramadhan 1444 H/2023, tahun ini.

Ditambahkan Zainun Yusuf, sekira pukul 10.00 WAS hari Jumat, petugas keamanan sudah menutup seluruh pintu akses masuk ke dalam kompleks Masjid Nabawi. Penutupan dengan menggunakan pagar bongkar pasang dari bahan fiber. Hal itu dilakukan petugas, dikarenakan jamaah sudah penuh sesak. Akibatnya, jamaah sholat Jumat menumpuk dalam jumlah besar, di seluruh titik pintu di sekeliling masjid suci tersebut.

Diantaranya, kurumunan jamaah yang tertahan dan berdiri di bawah terik matahari yang menyengat, terlihat di pintu pagar nomor 318, kawasan depan Masjid Nabawi. Beberapa jamaah berusaha masuk secara paksa, dengan cara membuka tali yang mengikat pagar pentutup.

Beberapa jamaah yang berhasil lolos ke dalam kompleks masjid tersebut, langsung membentang sajadah di atas pemukaan lantai halaman di bawah terik matahari, serta duduk membentuk shaf yang berhimpit.

Sedangkan jamaah yang gagal menerobos pagar penutup di pintu kompleks masjid, akhirnya menyerah dengan membentuk shaf di atas permukaan akses jalan, menuju seluruh pintu masuk kompleks masjid.

Jamaah Umrah Shalat Jumat Hingga Trotoar Teras Hotel

Busyra Salhas, petugas dari Travel Abu Siraj, yang mendampingi Ketua PWI Abdya Zainun Yusuf mengatakan, jamaah dalam jumlah besar juga membentang sajadah di atas pelataran teras hotel-hotel, yang dibangun menjulang tinggi di lokasi sekeliling Masjid Nabawi. “Bukan hanya di sini, shaf yang dibentuk jamaah jumat, mengular hingga di atas permukaan lorong/jalan antara bangunan hotel. Kami sholat jumat di teras toko/kedai lokasi sisi kiri masjid atau lokasi Taiba,” ungkapnya.

Busyra yang pernah bermukim di Madinah itu menjelaskan, terjadi ledakan jumlah jamaah umrah seperti terjadi tahun ini, diduga karena sekitar tiga tahun, kedatangan jamaah sangat dibatasi, sehubungan wabah Covid-19 yang melanda dunia. “Setelah kran dibuka kembali oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, maka jamaah datang dari berbagai negara,” sebut salah seorang tenaga dosen, pada salah satu perguruan tinggi Cabang Madinah di Banda Aceh ini.

Pihaknya memperkirakan, membludaknya jamaah umrah juga terjadi di Makkah. Diperkirakan terus meningkat pada 10 hari terakhir Ramadhan. Karena katanya, selama beberapa hari terakhir, puluhan bus membawa jamaah dari Madinah menuju Mekkah, terus terjadi. “Jamaah cukup bersemangat mengerjakan rangkaian ibadah umrah, kendati cuaca mulai panas di Madinah dan Mekkah, setelah pergantian musim dingin menjadi panas,” demikian Busyra Salhas.(b21)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE