SINGKIL (Waspada): Masyarakat di Desa Situban Makmur Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil mengeluhkan kondisi jembatan menuju ibukota kecamatan mengalami amblas.
Akibatnya para petani kesulitan mengeluarkan hasil Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menuju pabrik di Kecamatan Simpang Kanan.
Akibatnya, ratusan ton hasil TBS masyarakat di daerah itu membusuk lantaran telat diangkut, karena lintasan tersebut akses satu-satunya menuju pabrik kelapa sawit (PKS).
Menanggapi kondisi tersebut, Sekretaris DPW Apkasindo Aceh, Fadhli Ali kepada Waspada.id, lewat handphonenya, Selasa (14/2) menyayangkan, kondisi masyarakat di Desa Situban Makmur yang kesulitan mengangkut TBS ke PKS hingga terancam membusuk.
Karena diketahui daerah itu merupakan sentra penghasil kelapa sawit.
Jembatan tersebut harus segera ditangani secara darurat, sebab selain menjadi akses pengangkutan TBS juga menjadi infrastruktur logistik lainnya. Baik itu kebutuhan sehari-hari ataupun komoditi hasil kebun lainnya.
“Kita berharap kejadian ini bisa cepat ditangani. Setidaknya ada jembatan darurat agar aktifitas warga bisa normal,” sebutnya.
Salah satu Dai Perbatasan di Danau Paris Abd Manan kepada Waspada.id mengaku kesulitan saat melintasi jembatan tersebut.
Katanya, jangankan mobil maupun truk, sepeda motor saja takut saat melintas apalagi musim hujan dan jalan licin. Jembatan tersebut amblas akibat kayu penahan jembatan yang putus. Sepeda motor bisa melintas saat cuaca bagus,” terangnya.
Camat Danau Paris Drs Rahim yang dikonfimasi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Aceh Singkil. “Jembatan tersebut akan dibahas dan masuk dalam prioritas Musrenbang yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan. Begitupun sudah kami usulkan untuk ditangani melalui dana tanggap darurat,” ujarnya.
“Namun, menurut Sekda karena jembatan tersebut berada di wilayah HGU PT Delima Makmur, sehingga penanganannya harus berkordinasi dengan perusahaan tersebut. Dan perlu ada kontribusi dari perusahaan,” sebutnya. (b25)