IDI (Waspada): Jalan lintas provinsi yang menghubungkan Peureulak (Aceh Timur) dengan Pining (Gayo Lues) kini mulai terancam. Pasalnya, salah satu jembatan penghubung ambruk di Peunaron, Aceh Timur.
“Kondisi jembatan sudah lama ambruk, tapi masih bisa dilewati berbagai ienis kendaraan. Meskipun demikian sangat mengancam pengguna jalan, khususnya tamu dan wisawatan yang hendak ke Lokop,” kata Agus Kiswato, kepada Waspada.id, Senin (26/8).
Jembatan yang ambruk sejak setahun yang lalu ini berada di Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron. Berbagai jenis kendaraan masih dapat dilintasi, kecuali kendaraan rendah sejenis sedan yang butuh ekstra hati-hati. “Jika hujan mengguyur dan terjadi luapan, maka arus transportasi darat putus total, baik dari Peureulak ke Pining atau sebaliknya,” ujar Agus.
Malam hari, lanjut dia, kondisi jalan yang gelap membuat pengguna jalan tidak dapat melihat kondisi jembatan yang ambruk. Posisi di tengah-tengah jalan yang lurus membuat pengguna jalan terancam, apalagi para tamu yang belum hafal kondisi jalan ke Peunaron atau Lokop. “Tidak ada tanda-tanda jembatan ambruk, sehingga potensi terjadi laka tunggal sangat besar,” sebut Agus Kiswanto.
Selain di Peunaron, sejumlah jembatan lainnya juga ambruk, seperti jembatan di Karang Inong, Kecamatan Ranto Peureulak. “Kondisi jembatan di Karang Inong ini lebih memprihatinkan, karena berulangkali dibangun selalu ambruk. Kondisi ini diduga akibat tanah yang labil dan kerap terendam banjir ketika musim penghujan,” kata Kamarullah, tokoh masyarakat Ranto Peureulak.
Oleh karenanya, dia meminta instansi terkait segera turun ke lokasi untuk melihat kondisi jembatan yang saban hari dilintasi berbagai jenis kendaraan. “Jalan Segmen I dari Kampung Beusar ke Peunaron sudah bagus. Tapi belum didukung jembatan yang layak, bahkan kondisi saat ini sangat mengancam pengguna jalan,” sebut Kamarullah.
Camat Peunaron, Darkasyi, dikonfirmasi Waspada terpisah membenarkan adanya jembatan jalan lintas provinsi yang ambruk lebih setahun yang lalu. “Jika hujan mengguyur dan berdampak tergenang, maka otomatis tidak bisa dilintas dari dua arah, baik warga arah Blangkeren ke Peureulak atau sebaliknya,” pungkasnya. (b11).