LHOKSEUMAWE (Waspada): Dari seluruh Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Pulau Sumatera tidak memiliki jurusan ini, kecuali di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malikussaleh di Kota Lhokseumawe, Aceh. Jurusan itu adalah Astronomi Islam (Ilmu Falak).
Hal tersebut disampaikan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Dr Tgk H Danial, S.Ag.,M.Ag saat diwawancarai khusus oleh Waspada.id, di ruang kerjanya Selasa (7/6). “Sudah saya cek di seluruh kampus di berbagai perguruan tinggi di seluruh Sumatera, hanya IAIN Lhokseumawe satu-satunya kampus yang memiliki Jurusan Astronomi Islam,” sebut Danial.
Dan Jurusan Astronomi Islam menjadi salah satu jurusan primadona para calon mahasiswa dari 16 provinsi yang selama ini mendaftar di kampus kita. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan ilmu falak, kta Danial, pihaknya telah menyiapkan berbagai pralatatan dan lab terbaik untuk jurusan tersebut.
“Banyak yang suka dengan ilmu perbintangan terbukti dari setiap penerimaan mahasiswa baru. Jumlahnya selalu lebih tinggi dari jurusan lainnya yang ada di kampus kita ini,” kata Danial.
Dengan adanya Jurusan Astronomi Islam di IAIN Lhokseumawe akan melahirkan generasi (lulusan) yang mengerti dan memahami seluk beluk ilmu falak tersebut. Sehingga nantinya, para lulusan Astronomi Islam bisa terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat Aceh dan bahkan ke berbagai provinsi di Sumatera untuk membenarkan arah kibat.
Kemudian, para lulusan nantinya mampu menentukan jadwal puasa di bulan Ramadhan dan kapan waktunya hari raya (melihat hilal). Dan bahkan bisa membuat kalender baik masehi maupun kalender hijriah. “Lab dengan berbagai peralatan tersedia lengkap di kampus kita ini. Bagi warga Aceh yang tertarik melanjutkan studi anak-anaknya untuk jenjang S1 di Astronomi Islam, maka daftarkan mereka di kampus kami,” katanya.
Bukan hanya alat dan lab yang bagus, sebut Danial, kampus IAIN Lhokseuamwe memiliki tenaga dosen yang andal di bidang ilmu falak. Dia adalah Dr Ismail. Putra terbaik Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Dr Ismail yang bertanggungjawab terhadap jurusan tersebut. “Bukan hanya Dr Ismail ada sejumlah tenaga pengajar profesional lainnya. Untuk jurusan ini kita tidak main-main dan totalitas,” terangnya. (b07)