Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Kadisdik Dayah Aceh Besar Hadiri Kick Off Setop Kekerasan

Pemukulan rapai sebagai tanda pembukaan pembukaan kick off setop kekerasan di dayah yang dilaksanakan di Dayah Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Pagar Air, Gampong Bineh Blang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/8). (Waspada/Ist)
Pemukulan rapai sebagai tanda pembukaan pembukaan kick off setop kekerasan di dayah yang dilaksanakan di Dayah Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Pagar Air, Gampong Bineh Blang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/8). (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

KOTA JANTHO (Waspada): Kepala Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Aceh Besar, Abu Bakar, SAg, menghadiri kick off setop kekerasan di dayah yang dilaksanakan di Dayah Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Pagar Air, Gampong Bineh Blang Kecamatan Ingin Jaya, Senin (12/8).

Pada kesempatan itu, Dr. Yusrizal, MSi, Plh Asisten I Setda Aceh mewakili Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, SE, MSi, mengatakan, kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik maupun non fisik tentu tidak dibenarkan kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kadisdik Dayah Aceh Besar Hadiri Kick Off Setop Kekerasan

IKLAN

“Sebab kekerasan itu bukan hanya melanggar hak azasi manusia tapi juga mampu menghambat pendidikan para santri. Dayah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi santri yang sedang menimba ilmu,” katanya.

Menurutnya, kasus kekerasan yang terjadi di dayah harus menjadi perhatian semua pihak. Kekerasan yang terjadi diberbagai dayah mengharuskan semua elemen pendidikan termasuk dengan pemerintah untuk bertindak cepat dan tegas dalam mengatasi persoalan tersebut agar tidak terulang di masa yang akan datang.

“Pemerintah Aceh melalui Dinas Dayah telah melakukan berbagai langkah preventif untuk mengatasi persoalan tersebut, salah satunya, Dinas Dayah telah mengeluarkan surat edaran untuk pembentukan pengawas dayah, sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus kekerasan di dayah,” ujarnya.

Namun, tidak hanya sebatas seruan tapi butuh aksi nyata untuk mengatasi terjadinya kekerasan di dayah, itu sebabnya Pemerintah Aceh menggelar kick off setop kekerasan di dayah itu. “Kick off ini sebagai tanda, bahwa Pemerintah Aceh serius dan tidak akan mentoleransi dengan kekerasan yang terjadi di dayah,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar A Djalil, MA, dalam laporannya menyebutkan, latar belakang dari kick off stop kekerasan di dayah ini ialah, Permendikbudristek Nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan kemudian Surat Edaran Gubernur Nomor 451.44/20931 Tentang Himbauan Pembentukan Pengawasan Dayah terkait antisipasi isu-isu kekerasan di dayah.

“Disdik Dayah telah meneruskan surat edaran tersebut melalui Bupati dan Wali Kota, namun kekerasan di dayah masih terjadi, itu sebabnya kita membentuk pengawasan terhadap dayah. Itulah mengapa kita perlu mengambil langkah yang lebih tegas dengan kick off ini,” ujarnya.

Ia menyatakan, jika pemerintah terus berkomitmen dalam mewujudkan pendidikan yang aman dan nyama bagi peserta didik khususnya di dayah. “Tegas kami nyatakan, bahwa Pemerintah Aceh komit mendukung kemajuan pendidikan dayah di Aceh,” cetusnya.

Hal sama juga disampaikan oleh Kadisdik Dayah Aceh Besar, Abu Bakar, ia meminta semua OPD harus memiliki tujuan yang sama untuk mencegah kasus kekerasan tersebut terulang kembali. “Kita harapkan para pimpinan pesantren yang sudah menerima surat edaran tersebut untuk terus menjalankan aturan tersebut sebagi proteksi terjadinya kasus kekerasan di dayah,” tandasnya. (b05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE