Aceh

Kala Pj Geusyik T. Teungoh Cari Korban Banjir Dan Buka Dapur Umum

Kala Pj Geusyik T. Teungoh Cari Korban Banjir Dan Buka Dapur Umum
Pj Geusyik Teumpok Teungoh M. Nasir salurkan bantuan logistik untuk korban banjir yang mengungsi dan membuka dapur umum di Meunasah Lorong Nek Kora Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Rabu (26/11). Waspada.id/ZAINUDDIN. ABDULLAH
Kecil Besar
14px

Sebuah pameo Timur Tengah berkata, Laa tu-akkhir ‘amalaka ilal ghadi maa taqdiru an ta’malahul yauma artinya, Janganlah mengakhirkan hingga esok hari pekerjaanmu yang kamu dapat mengejakannya pada hari ini.

Di tengah derasnya hujan, Pj. Geusyik Teumpok Teungoh M. Nasir terjun ke dalam genangan air untuk mencari dan memantau keberadaan korban banjir hingga buka dapur umum di Meunasah Lorong Nek Kora Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Terhitung sejak Senin (24/11) lalu, Pj Geusyik mulai memantau dengan berkeliling kampung menggunakan sepeda motornya karena genangan air masih setinggi betis orang dewasa. Suasana di lapangan masih terkendali dan warga masih beraktivitas seperti biasanya.

Kemudian memasuki hari Selasa (25/11) lalu, belum juga ada warga yang mengeluh kesulitan atau mengungsi. Meski direndam banjir, namun warga masih bisa bertahan dalam rumah untuk menyelamatkan peralatan perabotan dan alat elektronik.

Begitu memasuki hari Rabu (26/11), ternyata air di atas badan jalan sudah mencapai setinggi paha orang dewasa dan tidak bisa lagi dilewati kendaraan bermotor.

Pj Geusyik M. Nasir terpaksa meninggalkan sepeda motornya sekaligus rumahnya yang sudah digenangi air setinggi pinggang orang dewasa.
Nasir hanya mengenakan mantel dan sebuah payung langsung nyemplung berjalan kaki di tengah banjir.

Tepat pukul 22.15 WIB, Pj Geusyik menemukan adanya warga di Jalan Angsana yang terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya dan Meunasah Lorong Nek Kora. Kerena belasan unit rumah sudah nyaris tenggelam dalam banjir.

Pj Geusyik langsung memerintahkan Kepala Dusun segera mempersiapkan dapur umum di Meunasah Lorong Nek Kora. Hal ini dilakukannya karena dikhawatirkan jumlah korban banjir akan terus bertambah mengingat curah hujanpun tak kunjung mereda.

Berbagai kebutuhan logistikpun disediakan untuk memenuhi kebutuhan korban banjir. Diantaranya seperti beras, telur, minyak makan, air minum dalam kemasan, mie instan dan lainnya.

Pj Geusyik Gampong Teumpok Teungoh M. Nasir mengatakan, akibat banjir sebagian besar rumah warga digenangi air menyebabkan belasan KK mengungsi ke Meunasah Lorong Nek Kora.

“Saya sudah siaga jauh hari sebelum banjir. Sekarang kita buka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pokok korban banjir,” ujarnya.

Usai membantu korban banjir, sang Pj Geusyik kembali nyebur ke dalam banjir sambil berjalan kaki dengan membawa sebuah payung. Walau untuk sementara waktu sudah merasa lega menjalankan tugasnya. Pj Geusyik kembali ke rumahnya yang direndam banjir. Namun Nasir pulang sebagai kepala rumah tangga dan giliran harus membantu keluarganya yang juga sebagai korban banjir.

Hal ini serupa dengan sebuah pemeo dari gurun pasir yang berbunyi, Mawaddatush shadiiqi tazharu waqtad dhiiqi artinya, Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan. Zainuddin Abdullah/WASPADA.id

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE