SIGLI (Waspada.id): Tidak hanya menjadi tempat bersantap bagi para pegawai dan tamu, Kantin Dharma Wanita (DW) di lingkungan Kantor Bupati Pidie juga menjadi wajah nyata geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Setiap hari, kecuali hari libur, kantin ini ramai dikunjungi masyarakat maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin melepas penat sambil menikmati secangkir kopi atau santap siang.
Beragam kuliner tradisional khas Aceh dan Indonesia tersaji di kantin ini, mulai dari mie caluek, pecal, lontong, hingga nasi gurih (sejenis nasi uduk). Namun, kopi tetap menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Aroma kopi yang diracik langsung dari pegunungan Aceh menjadi ciri khas yang membedakan Kantin DW dari tempat lain.

Tarmizi, salah satu pelaku UMKM yang berjualan di sana, mengatakan bahwa kopi yang ia sajikan merupakan hasil olahan sendiri. “Kami ingin menyajikan cita rasa kopi khas Aceh yang bisa memanjakan lidah pengunjung. Selain kopi, kami juga menyediakan berbagai kue dan makanan buatan UMKM lokal,” ujarnya.
Keberadaan kantin ini tidak hanya memenuhi kebutuhan kuliner, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pemerintah Kabupaten Pidie terus mendorong pertumbuhan UMKM, mengingat peran vital sektor ini sebagai tulang punggung perekonomian bangsa.

Setiap hari, terutama pada pagi dan sore hari sekitar pukul 06.15 hingga 17.00 WIB, suasana di kawasan perkantoran Bupati Pidie tampak hidup. Puluhan hingga ratusan pengunjung memadati area kantin untuk menikmati hidangan yang ditawarkan.

Aktivitas ini menunjukkan bahwa Kantin DW Kantor Bupati Pidie bukan sekadar tempat makan, melainkan juga ruang interaksi sosial dan ekonomi yang memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar. (id69)












