KUTACANE (Waspada.id): Suasana sejuk penuh kedamaian terasa di halaman Kantor DPRK Aceh Tenggara, saat Kapolres Aceh Tenggara bersama pimpinan dan anggota DPRK duduk bersama mahasiswa dalam aksi damai yang digelar pada Kamis (4/9).
Aksi yang berlangsung sejak pagi ini menjadi momentum kebersamaan antara mahasiswa, unsur legislatif, dan aparat kepolisian. Seluruh aspirasi mahasiswa Kabupaten Aceh Tenggara didengarkan dengan penuh perhatian, tanpa ada sekat maupun ketegangan.
Polres Aceh Tenggara menerapkan pola pengamanan yang humanis dan harmonis.
Personel yang terlibat tidak hanya menjaga situasi tetap kondusif, tetapi juga menunjukkan sikap ramah, sehingga aksi berlangsung aman, tertib, dan damai.
Kapolres Aceh Tenggara AKBP Yulhendri, S.I.K melalui Kasi Humas menyampaikan bahwa setiap suara mahasiswa adalah bagian dari demokrasi yang harus dihargai.
“Kami hadir bukan untuk membatasi, tapi mendampingi agar penyampaian aspirasi berlangsung aman. Setiap tuntutan yang disampaikan akan menjadi catatan penting,” ujar Kapolres.
Doa Bersama Untuk Ojol Dan Aparat
Di sela-sela aksi, Kapolres mengajak seluruh peserta dan pejabat yang hadir untuk mengirimkan doa bagi pengemudi ojek online, petugas kepolisian yang telah gugur, dan yang masih terluka dalam menjalankan tugas. Momen ini membuat suasana aksi semakin khidmat dan penuh empati.
Menjelang berakhirnya aksi, Kapolres Aceh Tenggara membagikan beras kepada para mahasiswa sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan. Aksi damai kemudian ditutup dengan doa bersama serta seruan untuk terus menjaga persatuan dan kedamaian di Bumi Sepakat Segenep.
Dengan berakhirnya aksi damai tersebut, Aceh Tenggara sekali lagi menunjukkan bahwa perbedaan suara dapat disatukan dalam suasana kebersamaan, dialog, dan rasa saling menghargai.(id80)
