Aceh

Kapolres Pidie, Memimpin Dengan Hati, Mengembalikan Masjid Untuk Warga

Kapolres Pidie, Memimpin Dengan Hati, Mengembalikan Masjid Untuk Warga
Sisa lumpur tebal menutupi halaman Masjid Nurul Mukmin pascabanjir di Kembang Tanjung, Senin (1/12). Waspada.id/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

Lumpur setebal lutut menutupi halaman Masjid Nurul Mukmin, Kecamatan Kembang Tanjung, Senin (1/12/2025). Bau tanah basah menyengat hidung, setiap langkah terasa berat, dan suara sekop menghantam lumpur bergema di udara.

Di tengah itu, sosok Kapolres Pidie, AKBP Jaka Mulyana, SK., MIK, muncul, sekop di tangan, berbaur dengan warga, seolah menghapus batas antara aparat dan masyarakat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Ini bukan sekadar membersihkan masjid,” katanya, napas terengah di antara keringat dan debu. “Kami hadir untuk memastikan warga bisa kembali beribadah dengan aman dan nyaman.” tuturnya menambahkan.

Setiap gerakan Kapolres terlihat tegas, namun hangat. Ia menuntun personel Polri dan TNI, membimbing warga, bahkan sesekali ikut mengangkat sekop lumpur sendiri. Warga membantu menyiram sisa banjir, dan personil TNI/ Polri menyapu perlengkapan masjid, dan Kapolres berada di tengah, sesekali tersenyum melihat warga tertawa kecil di sela kerja keras.

Personel TNI dan Polri bahu-membahu bersama warga membersihkan lumpur pasca banjir di Masjid Nurul Mukmin, Kecamatan Kembang Tanjung, Senin (1/12). Waspada.id/Muhammad Riza

Bagi warga, kehadiran Kapolres adalah penguat semangat. Ibrahim, salah seorang warga, menatap Kapolres sambil mengusap sajadah yang basah lumpur. “Kalau hanya kami sendiri, mungkin butuh waktu lama. Dengan Pak Kapolres dan TNI/ Polri di sini, masjid kami cepat bersih. Rasanya lega bisa sholat lagi di sini,” ujarnya, suaranya bergetar oleh rasa syukur.

Kapolres menjelaskan, masjid adalah pusat kehidupan warga. “Saat lumpur menutupinya, berarti kehidupan mereka terganggu. Kehadiran kami di sini bukan untuk dilihat, tetapi untuk memastikan mereka bisa kembali beribadah dengan tenang,” jelasnya.

Seiring sore menjelang, lumpur perlahan terangkat, dan halaman masjid kembali bersih. Kapolres berdiri sejenak, menatap hasil kerja bersama warga. Di sana, terlihat bukan sekadar hasil fisik, tetapi simbol kepedulian, solidaritas, dan kepemimpinan yang hadir di tengah bencana.

Setiap tetes keringat, setiap tawa warga, dan setiap sapuan sekop menjadi cerita tentang keberanian, kepedulian, dan harapan yang kembali tumbuh di Kembang Tanjung. MUHAMMAD RIZA/Waspada.id

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE