LANGSA (Waspada): Pasien kasus HIV/AIDS di Kota Langsa mengalami peningkatan, dari jumlah pasien sebelumnya 150 orang, kini di tahun 2022 sedikitnya ada 60 pasien baru penderita HIV/AIDS.
“Ada penambahan jumlah pasien sekitar 60 orang pasien pada tahun 2022 dari jumlah total 150 orang yang menjalani perawatan,” sebut Direktur RSUD Langsa, dr. Helmiza Fahry, Sp.OT, didampingi Kuasa Hukum/Consultans Hukum, Zulfahriza, SH saat memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) 2022 yang digelar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa di ruangan Mata Uroe, RSUD Langsa, Kamis (1/12).
Dirincikannya, jumlah pasien HIV/AIDS ada 150 dan 60 pasien baru pada tahun 2022, secara klasifikasinya ada 116 laki-laki, 34 perempuan, sedangkan untuk Kota Langsa total 18 orang pasien yang terbagi 6 perempuan dan 12 laki-laki.
Untuk sisanya adalah pasien Aceh Tamiang, Aceh Timur dan sekitarnya, penambahan baru ini yang harus dijaga ada 60 orang pasien pada tahun 2022.
“Harapan ke depan dapat dikendalikan dengan baik juga kepada pasien-pasien yang sudah positif HIV/AIDS yang sudah ditangani oleh pihak kami agar menjaga dirinya dan masyarakat agar tidak memberikan stigma yang menjauhi pasien tersebut,” tegas Helmiza yang juga Ketua IDI Kota Langsa itu.
Lantas apa yang harus diperbuat hari ini yakni yang kita jauhi adalah penyakitnya bukan orangnya, sehingga pasien-pasien yang sudah diagnosa HIV/AIDS agar dapat bekerja dan beraktivitas seperti biasa.
Lanjutnya, peringatan HAS tersebut mengusung tema global ‘Equalize’ dan secara Nasional mengusung tema ‘Satukan Langkah
Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS’ yang diharapkan semua pihak bersama-sama berperan aktif dalam mengakhiri epidemi HIV.
“Kepada pemerintah, LSM, Madrasah, Pesantren, lembaga vertikal serta masyarakat luas diharapkan turut serta dalam hal pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Di mana, saat ini menuju 2030 diharapkan tidak ada lagi kasus baru penyakit HIV/AIDS dan tidak ada lagi kasus kematian,” pintanya.
Hal senada juga diutarakan Ketua Tim HIV/AIDS Kota Langsa yang juga sebagai dokter yang menangani penyakit HIV, dr. Gunardi, Sp.PD, menjelaskan, penyakit HIV/AIDS itu dijauhi penyakitnya bukan orangnya, tidak boleh diskriminasi, penyakit itu harus dihadapi secara bersama.
“Terimakasih kepada pihak RSUD Langsa dan Pemko Langsa yang sudah memberikan dukungan atas penanganan, pengendalian serta pencegahan penyakit HIV/AIDS oleh RSUD Langsa,” kata dr Gunardi.

Sekretaris IDI Kota Langsa, dr. Auliadi Anshar mewakili IDI cabang Langsa, pada prinsipnya IDI mendukung RSUD Langsa dan Pemko Langsa dalam hal mencegah dan pengendalian HIV/AIDS di Kota Langsa.
“Karenanya hari ini tidak perlu takut untuk berobat, tidak perlu menyendiri sekarang bisa ditangani dan dicegah serta dilakukan perobatan di RSUD Langsa,” tukasnya.
Acara di peringatan Hari AIDS Sedunia diisi dengan pemberian santunan anak yatim dan dihadiri Wakil Direktur Pelayanan, RSUD Langsa, dr Indriany Eka Putri, Kabid Penunjang Medik, Marsiah SKM, dan para medis lainnya serta acara berakhir dengan penyantunan puluhan anak yatim. (crp)
FOTO UTAMA : Direktur RSUD Langsa, dr. Helmiza Fahry, Sp.OT bersama para dokter dan perawatan pada peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2022 pada 1 Desember, di ruangan Mata Uroe RSUD Langsa, Kamis (1/12). Waspada/Rapian