Scroll Untuk Membaca

Aceh

Kasus Malaria Di Kabupaten Aceh Selatan Meningkat, Ini Daftar Lokasinya

Kasus Malaria Di Kabupaten Aceh Selatan Meningkat, Ini Daftar Lokasinya
Ketua Tim P2PM Dinkes Aceh Selatan, Nurma.
Kecil Besar
14px

TAPAKTUAN (Waspada) : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh mencatat kasus penyebaran penyakit demam malaria yang disebabkan oleh infeksi pasarit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina terus mengalami peningkatan di daerah itu.

“Grafik peningkatan kasus penyakit malaria terpantau terus terjadi peningkatan sejak tahun 2022 lalu. Pada tahun 2025 saja hingga bulan Mei telah terjadi 30 kasus,” kata Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Aceh Selatan, Nurma saat dikonfirmasi Waspada di Tapaktuan, Jumat (16/5).

Posisi tahun 2022, jumlah kasus malaria di daerah itu masih tergolong rendah karena baru 10 kasus masing-masing ditemukan di Kecamatan Meukek 3 kasus, Ladang Tuha Pasie Raja 1 kasus, Lhok Bengkuang Tapaktuan 2 Kasus, Sawang 3 kasus dan Ujong Padang Rasian 1 kasus. Dari 10 kasus ini sebanyak 8 orang laki-laki dan 2 orang perempuan.

Pada tahun 2023, angka penyebaran malaria terpantau terus mengalami peningkatan dengan jumlah 24 kasus masing – masing ditemukan di Kecamatan Meukek 7 kasus, Labuhanhaji barat 1 kassu, Kampung Paya 1 kasus, Kluet Selatan 1 kasus, Labuhanhaji 2 kasus, Menggamat 1 kasus, Peulumat 1 kasus, Samadua 3 kasus dan Ujung Padang Rasian 3 kasus. Dari 24 kasus ini, sebanyak 22 orang laki-laki dan 2 orang perempuan.

Sementara lonjakan angka kasus malaria naik drastis pada tahun 2024 dengan 43 kasus, masing-masing ditemukan di Kecamatan Meukek 14 kasus, Labuhanhaji Barat 1 kasus, Durian Kawan 1 kasus, Kampung Paya 4 kasus, Kluet Timur 1 kasus, Kuala Ba`u 2 kasus, Labuhanhaji 1 kasus, Ladang Tuha 3 kasus, Lhok Bengkuang 2 kasus, Menggamat 1 kasus, Samadua 2 kasus, Sawang 5 kasus, Sedar 2 kasus dan Ujung Padang Rasian 4 kasus. Dari 43 kasus ini sebanyak 42 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.

Sedangkan sepanjang tahun 2025 hingga bulan Mei telah tercatat sebanyak 30 kasus masing-masing ditemukan di Bakongan 1 kasus, Durian Kawan 1 kasus, Kampung Paya 2 kasus, Kluet Utara 1 kasus, Ladang Tuha 3 kasus, Lhok Bengkuang 3 kasus, Menggamat 3 kasus, Meukek 3 kasus, Samadua 1 kasus, Sawang 8 kasus, Tapaktuan 1 kasus dan Ujung Padang Rasian 3 kasus. Dari 30 kasus ini, sebanyak 29 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.

“Para pasien yang terjangkit malaria ini mayoritasnya berusia produktif antara 25 – 40 tahun diantaranya didominasi oleh para petani, pekerja kebun dan nelayan,” ujarnya.

Untuk mencegah peningkatan kasus ke depannya, Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Kesehatan langsung melakukan pemeriksaan darah pasien yang terjangkit malaria, kemudian melakukan pembagian kelambu anti nyamuk dan lotion bagi petani pergi ke kebun, meningkatkan sosialisasi dan surveilans serta menggerakkan gotong royong pembersihan lingkungan. (chm)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE