ACEH UTARA (Waspada): Untuk memitigasi dampak negatif atau potensi kerugian yang mungkin timbul oleh sebuah risiko pada sejumlah BUMD, Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (Ayah Wa) belum lama ini, menggelar rapat koordinasi dengan seluruh perangkat daerah dan para petinggi BUMD.
Mitigasi risiko pada dunia usaha dinilai penting dilakukan untuk memastikan keberlanjutan bisnis, mengurangi potensi kerugian keuangan, meningkatkan kepercayaan dan untuk dapat menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.
Mitigasi juga dilakukan Ayah Wa, bagian dari upaya untuk mengejar visi Aceh Utara Bangkit yang didengungkannya selama ini kepada masyarakat Aceh Utara. Slogan Aceh Utara Bangkit, merupakan sebuah usaha dan harapan untuk mengubah wajah Kabupaten Aceh Utara dari keterpurukan menjadi kabupaten yang bangkit dari segala lini kehidupan.
Aceh Utara ke depan, kata Ayah Wa lagi, harus bangkit dari sektor pembangunan infrstruktur, pendapatan perkapita masyarakat, pendidikan, kesehatan, bangkit untuk menekan angka pengangguran, dan di beberapa sektor pembangunan lainnya.
“Rapat koordinasi dengan perangkat daerah dan petinggi BUMD sudah kita laksanakan beberapa waktu lalu. Rapat ini sengaja kami buat untuk melihat sejauh mana perkembangan bisnis dari beberapa BUMD milik Aceh Utara,” sebut Ayah Wa kepada Waspada, Sabtu (3/5) siang.
Menjawab Waspada, Ayah Wa memberitahukan, ada tiga petinggi dari tiga BUMD yang hadir pada rapat koordinasi tersebut yaitu, Perumda Tirta Pase, PT. Pase Energi Migas (Persiroda) dan PT. Bina Usaha Perseroda.
Kepada para petinggi dari tiga BUMD tersebut diminta dan diharapkan, ketiga perusahaan itu menjadi mesin untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Dan, ke tiga perusahaan tersebut tidak menjadi beban dan membebani APBK Aceh Utara dalam menjalankan bisnis masing-masing perusahaan itu. “Jangan seperti yang terjadi pada masa lalu,” katanya.
Ayah Wa Apresiasi Perumda Tirta Pase
Pada rapat koordinasi tersebut, Ayah Wa memberikan apresiasi kepada, Direktur Utama Perumda Tirta Pase, Imran. Perusahaan air minum ini telah menunjukkan arah kemajuan dan mendapat predikat sehat berdasarkan hasil audit lembaga independen dan juga mendapat Sertifikat Good Corporate Governace (GCG).
“Ini patut kita berikan apresiasi kepada Perumda Tirta Pase. Mereka telah mandiri dan tidak perlu disubsidi oleh Pemkab Aceh Utara. Prestasi ini layak untuk ditiru oleh BUMD lainnya,” sebut Ayah Wa.
Direktur Utama Perumda Tirta Pase, Imran, saat dikonfirmasi Waspada mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Ayah Wa kepada pihaknya. Dan Imran berjanji akan terus berusaha untuk berbuat yang terbaik demi terwujudkan visi Aceh Utara Bangkit.
“Insya Allah kita akan terus berinovasi agar Perumda Tirta Pase ini bisa menjadi BUMD yang membanggakan bagi daerah,” demikian Imran.
PT. Pase Energi Migas (Perseroda) Diminta Segera Berbenah
Ditanya bagaimana dengan PT. Pase Energi Migas, Ayah Wa mengatakan, sesuai dengan informasi yang diterima dari perangkat daerah, perusahaan ini baru lima bulan terjadi pergantian direksi. Dan sesuai laporan dari Direktur Utama, Razali Abu, perusahaan ini sedang melakukan pembenahan.
Kepada Razali Abu, kata Ayah Wa lagi, pihaknya meminta perusahaan ini harus menjadi perusahaan yang bisa diandalkan untuk mengelola potensi migas di Aceh Utara, sebagaimana yang dituangkan dalam Qanun Migas (Perseroda) Aceh Utara.
“Kepada kami disampaikan kemarin, Razali Abu, sedang melakukan pembenahan internal dan menyiapkan dokumen perusahaan. Kata dia, semua harus dimulai dari awal. Razali juga mengatakan. PT. Pase Energi Migas sampai saat ini belum memiliki aturan dalam mengatur perusaaan. Untuk itu, selama ini mereka sedang menyusun legalitas perusahaan agar perusahaan menjadi lebih baik,” kata Ayah Wa kepada Waspada sesuai yang disampaikan Razali Abu dalam rapat koordinasi tersebut.
Sementara Direktur Utama, PT. Pase Energi Migas (Perseroda) saat dikonfirmasi Waspada, Sabtu (3/5) siang mengatakan, pihaknya bersama dengan tim sedang menyusun rencana strategi perusahaan 2025-2030. Kemudian, pihaknya juga sedang menyusun SOP dari setiap bidang, menyusun rencana bisnis, kode etik perusahaan.
“Ini merupakan hal penting yang harus kami selesaikan, karena selama ini, beberapa hal yang sudah saya sebutkan tadi tidak pernah dibuat. Dokumen dan legalitas perusahaan merupakan hal penting, jika ini belum selesai, maka PT. Pase Energi Migas tidak bisa mengambil peran dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN di wilayah Aceh Utara,” kata Razali Abu memberitahukan Waspada.
Menjawab Waspada, Razali Abu dan tim telah berkomitmen untuk mewujudkan keinginan dan harapan Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil untuk menjadikan BUMD sebagai motor penggerak dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk tujuan tersebut, Razali Abu mengharapkan setiap BUMN dan perusahaan swasta nasional yang ada di Aceh Utara untuk dapat bekerjasama dan melibatkan pihaknya dalam setiap kegiatan mereka.
“Misalnya, PT. Pema Global Energi (PGE) dan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) melaksanakan kegiatan pembersihan umum bangunan, maka ke dua perusahaan BUMN ini semestinya melibatkan PT. PEM untuk ikut serta. PT. PEM saat ini sudah memiliki SPDA Bidang 81210 dengan tingkat risiko rendah yaitu sub bidang kegiatan pembersihan umum bangunan. Begitu juga dengan berbagai kegiatan lainnya,” harap Razali Abu.
Lebih jauh, pada kesempatan itu, Razali Abu mengatakan, pihaknya selama ini telah menjajaki kerjasama dengan berbagai perusahaan nasional agar mereka dapat berkontribusi di Aceh Utara, sesuai dengan bidang kerja PT. Pase Energi Migas, baik pengelolaan sumur migas tua, pembangunan PLTMH.
“Bahkan kami juga telah melakukan koordinasi dengan kementerian ESDM dan PT. Pertamina Gas Niaga untuk penambahan area jaringan gas rumah tangga. Ini semua kita lakukan dengan tujuan mendukung pencapaian visi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara, Ayah Wa-Tarmizi Panyang,” kata mantan Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara.
Kepada Waspada, Razali Abu kembali memberitahukan, bahwa saat ini, PT. Pase Energi Migas sedang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dari Griselda Wisnu dan Arum. Setelah audit itu dilakukan, sebutnya lagi, semua pihak dapat melihat kondisi PT. Pase Energi Migas milik Aceh Utara ini.
“Sebagai Direktur Utama pada PT. Pase Energi Migas siap mewujudkan visi Aceh Utara bangkit. Dan hendaknya seluruh BUMN yang ada di Aceh Utara dapat memenuhi keinginan Ayah Wa dengan cara melibatkan BUMD dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN. Sinergisitas ini sangat penting menghasilkan PAD di Aceh Utara,” demikian Razali Abu.
PT. Bina Usaha (Perseroda)
Hingga berita ini diturunkan, Waspada belum mendapat informasi detail tentang perkembangan PT. Bina Usaha (Perseroda). Desas dusus di kalangan perangkat daerah, dikabarkan perusahaan ini perlu dilakukan evaluasi mendalam, karena ada informasi terjadi kemandekan dalam operasional dan bahkan karyawan di perusahaan ini telah lama tidak menerima gaji. (b07)