ACEH UTARA (Waspada.id): Kekeringan melanda sekitar 500 hektare lahan sawah di sembilan gampong di Kemukiman Aron, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara. Kerusakan saluran irigasi dan minimnya curah hujan menjadi penyebab utama.
Hal ini terungkap dalam pertemuan tokoh masyarakat, TNI, Imum Mukim, geusyik, dan perwakilan Dinas Pertanian Aceh Utara di Keude Aron, Rabu (6/8).
Imum Mukim Aron, Zainal Abidin, mengungkapkan kondisi memprihatinkan bibit padi di persemaian yang tak dapat dipindahkan akibat lahan kering. “Bibit padi yang masih di persemaian sangat memprihatinkan dan tidak dapat dipindahkan ke lahan sawah, karena kondisi lahan yang kering,” katanya.
Ia menambahkan, petani telah mengalami kerugian puluhan juta rupiah akibat biaya olah lahan, pembelian benih, dan pengolahan sawah yang terhenti.
Sebagai solusi sementara, Danramil Syamtalira Aron bersama warga dan Dinas Pertanian sepakat memanfaatkan pompa air dari desa tetangga.

Warga berharap Dinas Pertanian Aceh Utara dapat memberikan bantuan tambahan berupa mesin pompa jika kebutuhan air belum tercukupi.
Tokoh masyarakat Kemukiman Aron, H.M. Yusuf Hasan, mengapresiasi respons cepat TNI. Ia berharap upaya ini dapat menyelamatkan tanaman padi dan menjaga ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Kemukiman Aron meliputi Gampong Glok, Me, Dayah Aron, Keude Aron, Ceubrek Tunong, Ceubrek Baroh, Kanot, Meuria, dan Mon Crang, yang merupakan sentra pertanian padi yang bergantung pada sistem irigasi teknis. (id77)