Aceh

Kelangkaan BBM Di Aceh Selatan Makin Parah, Dijual Eceran Capai Rp35 Ribu/Liter

Kelangkaan BBM Di Aceh Selatan Makin Parah, Dijual Eceran Capai Rp35 Ribu/Liter
Kecil Besar
14px

Ratusan kendaraan mengantri di SPBU Tapaktuan untuk mendapatkan BBM, Selasa (2/12) malam. Waspada.id/Hendrik

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

TAPAKTUAN (Waspada.id) : Persoalan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan pertalite di sejumlah SPBU di Kabupaten Aceh Selatan khususnya SPBU Tapaktuan semakin parah. Antrian kendaraan terlihat padat dan memanjang mencapai beberapa kilometer dari kedua arah.

Mirisnya, demi mendapatkan BBM masyarakat pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat rela mengantri di SPBU mulai sore hari menjelang magrib hingga subuh. Pagi hari, keberadaan BBM kosong.

Pantauan Waspada.id di SPBU Tapaktuan, Selasa (2/12) malam, arus lalu lintas di lintasan Nasional Jalan T. Ben Mahmud padat merayap. Antrian ribuan kendaraan roda dua dan roda empat terlihat padat dan memanjang. Konsumen yang membutuhkan BBM terlihat telah menyesaki area SPBU sejak sore menjelang magrib meskipun mobil tanki pengangkut BBM dari depo Meulaboh baru akan tiba sekitar pukul 22.00 WIB malam.

Dari sebelah timur arah Subulusalam, antrian kendaraan dari kedua arah (kanan kiri) terlihat mulai dari depan Indomaret sampai simpang Terminal Tapaktuan (Tugu cerana). Sedangkan dari arah barat arah Blang Pidie antrian kendaraan dari kedua arah (kanan kiri) mulai dari depan Alun-alun depan Kantor Bupati hingga depan Kantor PMI Tapaktuan.

“Demi mendapatkan BBM, ribuan warga rela duduk diatas kendaraannya mengantri selama berjam-jam meskipun mobil tanki Pertamina belum tentu akan tiba. Kondisi yang sangat mengkhawatirkan ini telah berlangsung beberapa hari selama bencana banjir,” kata Munawir, salah seorang warga setempat.

Dia memprediksi, sikap kepanikan warga langsung menyerbu stok BBM setiap malam hari di SPBU diduga menjadi salah satu faktor penyebab makin parahnya persoalan kelangkaan BBM sekarang ini. Kendati, disisi lain dia juga mensinyalir ada dugaan penimbunan BBM yang dilansir oknum tertentu menggunakan jerigen menjelang subuh dinihari.

Dugaan itu diperkuat dengan menjamurnya pedagang enceran yang menjual BBM jenis pertalite di kios-kios kecil baik di Tapaktuan maupun Samadua dengan harga yang mencekik leher masyarakat.

“Satu botol aqua sedang kini di encer seharga Rp15.000 dan satu botol aqua besar diencer antara Rp30 ribu hingga Rp35 ribu/botol. Jika dikalkulasikan dalam takaran liter mencapai Rp35 ribu lebih/liternya,” ungkap dia, seraya menyatakan kendati harganya mahal warga tetap memburunya bahkan stoknya pun sering putus total.

Manager SPBU Tapaktuan, Erindra, saat dimintai konfirmasi menyangkal tudingan yang menyebutkan terjadi kelangkaan BBM di Tapaktuan. Dia mengatakan, pasokan BBM jenis solar dan pertalite dari depo Pertamina Meulaboh ke SPBU Tapaktuan masih tetap normal yaitu 16 ton/hari.

“Pasokan kami tetap normal, setiap hari kami tebus solar dan pertalite masing-masing 16 ton. Hanya saja, suplai dari depot Pertamina Meulaboh sering datang terlambat biasanya baru tiba malam hari,” kata Erindra.

Saat ditanya kenapa stok BBM dipagi hari selalu kosong dalam beberapa hari terakhir?, Erindra beralasan hal itu terjadi karena stok BBM telah keburu habis dibeli konsumen pada malam hari.

“Sudah dibeli malam hari makanya pagi hari sering kosong,” ucapnya singkat. (id85)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE