KUTACANE (Waspada): Keluarga korban pembunuhan sadis di Kecamatan Leuser yang dilakukan H, 47 dan anaknya S, 18, hingga menyebabkan Zonaidi, 27, tewas di tempat kejadian, mengaku masih trauma.
Sebelumnya, pihak Polres Aceh Tenggara melalui Kasat Reskrim Iptu Bagus Pribadi pada wartawan berbagai media cetak dan online mengatakan, Sabtu (9/9), Zonaidi, 27, warga Dusun Simpang III Desa Bukit Bintang Indah Kecamatan Leuser Aceh Tenggara, tewas tak jauh dari rumahnya dengan luka tusukan dan luka bekas bacokan senjata tajam di sekujur tubuh korban.
Meski dalam waktu satu dan dua hari saja, polisi berhasil membekuk 2 orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan yakni H, 47 dan anaknya S, 18, warga Bukit Bintang Indah di dua tempat terpisah, yakni di kediaman H di Bukit Bintang Indah dan pelaku lainnya S, dijemput di rumah pamannya di Desa Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur, namun, penangkapan dua pelaku tersebut, belum membuat Zonedi, saudara kembar korban tewas Zonaidi, yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum H. Sahudin Kutacane dan keluarga merasa lega dan tenang.
Pasalnya, selain melihat langsung kejadian tewasnya Zonaidi, Zonedi saudara kembarnya yang tak jauh dari rumah korban, harus menjalani rawat inap di RS, akibat hantaman benda keras pada bagian rusuknya, saat mencoba menyelamatkan saudara kembarnya Zonaidi dari maut, setelah ditusuk dan dibacok dengan sadis oleh kedua tersangka.
Saat ini, kata Zonedi kepada Waspada.id, Senin (11/9), ibu, istri, anak dan kakak iparnya yang sebelumnya tinggal di Dusun Simpang III Desa Bukit Bintang Indah Kecamatan Leuser, telah mengungsi ke Kecamatan Bambel, karena trauma akibat tewasnya Zonaidi.
“Saya masih trauma dan ketakutan melihat saudara kandung saya tewas di tempat, akibat tindakan keji dan beringas yang dilakukan beberapa warga yang juga tetangga kami, bahkan usai menarik mayat saudara kembar saya Zonaidi, istri, kakak ipar dan ibunya terpaksa lari dari rumah, menyelamatkan diri di tengah kegelapan malam, menghindari amukan pelaku yang masih memegang senjata tajam,” ujar Zonedi.
Sembari meneteskan air mata, Zonedi menambahkan, ada lemparan batu ke rumah korban hingga membuat keluarga korban lari menyelamatkan diri ke arah kebun. “Saat kejadian pembunuhan ketika memasuki Maghrib, saya melihat ada 3 orang berdiri memegang senjata tajam sambil menusuk dan menikam korban yang sudah terkapar, bukan 2 orang,” kata saudara kombar korban tewas Zonaidi tersebut.
Menurut Zonedi, sebelum korban tewas di tempat, Tawaridah, ibu korban, terlebih dahulu belanja di kedai mamak Denis, namun beberapa saat kemudian, begitu ibu korban keluar dari kedai mamak Denis, muncul korban Zonaidi mengenderai sepeda motor pulang dari kebun.
Tanpa basi-basi, pelaku M langsung memotong jalan korban yang sedang mengendarai sepeda motor, sembari menusuk leher korban dengan tojok sawit secara berulang-ulang, beberapa saat kemudian muncul anak pelaku memegang senjata tajam membacok korban yang sudah terkapar tak berdaya.
Sebelumnya Polres Agara melalui pers rilisnya yang disampaikan Kapolres Agara AKBP R Doni Sumarsono melalui Kasat Reskrim, Iptu Bagus Pribadi dan Kasi Humas AKP Saniman mengatakan, kejadian berawal ketika ibu korban menjumpai ibu pelaku yang sedang membersihkan rumput di samping rumahnya, pada Sabtu 9 September 2023. Kemudian ibu korban memarahi ibu pelaku untuk tidak menyentuh tanah yang masih dalam sengketa.
Setelah itu, ibu pelaku menyuruh anaknya (pelaku pertama) memanggil ayahnya (pelaku kedua) yang sedang duduk di kedai kopi, setiba pelaku di rumahnya melihat korban membawa pisau dan langsung mengejar pelaku.
Kemudian, korban kembali lewat di depan rumah pelaku pada pukul 19.40 WIB, mengendarai sepeda motornya dengan cara bolak-balik dan menggeber knalpot sambil membawa minyak bensin dengan maksud ingin membakar rumah pelaku. Pelaku pertama yang sudah kesal melihat kelakuan korban, kemudian mengambil kayu dan langsung memukul kepala korban hingga jatuh.
Setelah itu datang anaknya (pelaku kedua) langsung memukul korban Zonaidi berulang-ulang dengan mengunakan tojok sawit (alat memanen sawit) dan pisau belati hingga korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). “Saat ini kedua pelaku serta barang bukti sudah diamankan di Mapolres Agara,” ungkap Bagus Pribadi. (b16/cseh).
Baca juga: