IDI (Waspada): Aparat Kepolisian Resor (Polres) Aceh Timur, terus menyelidiki kasus kematian harimau Sumatera di Krueng Baung, Peunaron Lama, Peunaron, Aceh Timur, Rabu (22/2). Tidak jauh dari bangkai harimau, polisi ikut menemukan karung berisi racun jenis insektisida.
“Saat dilakukan pengecekan tiga bangkai kambing diduga dimangsa harimau, tiba-tiba tim gabungan menemukan karung berisi racun dan harimau sumatera yang mati tak jauh dari lokasi,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Arif Sukmo Wibowo, SIK, kepada Waspada, Kamis (23/2).
Setelah mengamankan barang bukti (BB) berupa sekarung racun, lalu petugas melakukan penyisiran dan memberikan garis polisi di lokasi ditemukan bangkai harimau. “Kita sudah koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, untuk dilakukan nekropsi terhadap bangkai harimau, sehingga diketahui penyebab kematiannya,” kata Arif.
Ditambahkan, pihaknya terus mengembangan dan menyelidiki kasus terbunuhnya harimau Sumatera di pedalaman wilayah hukumnya. Untuk proses penyelidikan, pihaknya tentu akan meminta keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi, termasuk saksi ahli pasca dilakukan nekropsi terhadap bangkai harimau Sumatera.
“Kita belum mengetahui jenis kelamin, usia dan penyebab kematian kematian harimau sumatera ini, karena tim BKSDA Aceh hari ini (kemarin—red) sedang melakukan nekropsi,” kata Arif, seraya menambahkan, lazimnya berbagai jenis sampel hasil nekropsi akan dilakukan uji laboratorium dengan tujuan memastikan kematian harimau Sumatera tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga ekor hewan ternak milik Syahril ditemukan mati di dalam kandang dan di luar kandang, Selasa (21/2). Kondisi badan ketiga hewan ternak milik warga tersebut dalam keadaan terkoyak dan berdarah. Diduga, ketiganya mati setelah diterkam harimau Sumatera. (b11)