Kendalikan Inflasi, DTPHP Aceh Singkil Ajak Pelajar Manfaatkan Lahan Kosong

- Aceh
  • Bagikan
Kendalikan Inflasi, DTPHP Aceh Singkil Ajak Pelajar Manfaatkan Lahan Kosong
Pj Bupati Azmi didampingi Ketua PKK, Kadis TPHP Kuatno, Dinas Pangan Abd Haris, Kaban Keuangan Hendra, Kadisperindagkop Malim Dewa saat menanam di SD Telaga Bakti, kemarin.

SINGKIL (Waspada): Selain mengajak masyarakat, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Aceh Singkil, juga turut mensosialisasikan kepada pelajar, agar membudayakan menanam dan memanfaatkan lahan kosong.

Sebab upaya pemanfaatan lahan maupun pekarangan yang kosong ini, sebagai langkah untuk meningkatkan hasil produksi pangan maupun komoditi lainnya dalam pengendalian inflasi di Aceh Singkil.

Pj Bupati bersama unsur SKPK telah mengunjungi langsung sekolah-sekolah, untuk mengajak anak-anak sejak dini agar kreatif dan membudayakan menanam, kata Kepala Dinas TPHP H Kuatno saat dikonfirmasi Waspada.id di Singkil, Selasa (26/9/2023).

“Pj Bupati Azmi bersama Ketua PKK Kabupaten menyambangi langsung SD Telaga Bakti dan SDN 1 Pasar, mengajak dan mensosialisasikan kepada pelajar untuk membudayakan menanam di lahan pekarangan,” kata Kuatno.

Tujuan kegiatan menanam bagi pelajar SD dan SMP ini untuk mengajak mereka agar gemar menanam dan mampu mengelola pertanian dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong.

Sehingga manfaatnya tidak hanya penghijauan rumput dan bunga saja seperti selama ini. Namun bisa bermanfaat dan menghasilkan untuk kebutuhan rumah tangga.

Kendalikan Inflasi, DTPHP Aceh Singkil Ajak Pelajar Manfaatkan Lahan Kosong

Dan selanjutnya anak-anak bisa terus melakukan dirumah, dengan menanam cabai, terong, tomat dan jenis sayuran lainnya.

“Dengan demikian pengeluaran untuk kebutuhan dapur setidaknya bisa berkurang 50 persen, sudah sangat membantu menghemat pengeluaran keluarga. Apalagi semua komoditi mahal sekarang ini,” ucap Kuatno.

Dinas Tanaman Pangan menyediakan bibit yang siap tanam. Kemudian anak-anak di sekolah mengisi tanah dalam polibet dan memindahkan bibit yang sudah disemai. Kemudian merawatnya sampai menghasilkan.

“Kegiatan ini sekaligus mengenalkan pertanian kepada anak-anak sejak dini, dan mereka bisa melihat langsung hasilnya yang mereka tanam,” ucap Kuatno.

Katanya, kegiatan menanam ini baru dilaksanakan di 5 sekolah dan menyusul sekolah-sekolah lainnya. Meliputi SDN 1 Pasar Singkil, SD Telaga Bakti, SDN Singkil Utara, SDN Lae Butar dan SMP Mandumpang di Kecamatan Suro.

“Jika bisa diterapkan di seluruh rumah insya Allah bisa dikonsumsi sendiri dan setidaknya menghemat 50 persen pengeluaran rumah tangga setiap harinya,” pungkas Kuatno. (b25)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *