Scroll Untuk Membaca

Aceh

Kepala BWS Sumatera I, Ir. Asyari: Desember Bendung Krueng Pase Selesai Dikerjakan, Januari 2026 Petani Dapat Turun Ke Sawah

Kepala BWS Sumatera I, Ir. Asyari: Desember Bendung Krueng Pase Selesai Dikerjakan, Januari 2026 Petani Dapat Turun Ke Sawah
Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan M.Daud, Senin (6/10) memberikan keterangan pers terkait progres pembangunan Bendung Krueng Pase kepada awak media. Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

ACEH UTARA (Waspada.id): Dipastikan, pada akhir Desember 2025, seluruh pekerjaan pada Bendung Krueng Pase selesai dikerjakan dan dijadwalkan, Januari 2026, petani di delapan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara dan 1 kecamatan di Kota Lhokseumawe dapat turun ke sawah untuk bercocok tanam.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Ir. Asyari, ST.,MT.,MM saat dikonfirmasi Waspada.id di Bendung Krueng Pase, Senin (6/10) sore, bertepatan dalam kunjungan kerja Anggota komisi V DPR RI, H. Ruslan M. Daud.

Pekerjaan yang sudah dilaksanakan hingga saat ini telah mencapai 50 persen. Artinya, kata Asyari kepada Waspada.id, seluruh pekerjaan utama telah dilaksanakan dengan baik, tersisa pekerjaan pelengkap yaitu bangunan penguras, saluran pembawa, dan pekerjaan pada kantong lumpur.

“Insya Allah, akhir Desember 2025, seluruh pekerjaan itu tuntas dikerjakan oleh pihak rekanan. Sisa masa kontrak 80 hari lagi. Kami optimis, ini berjalan sesuai target. Dan pada Januari 2026, petani dapat kembali turun ke sawah untuk bercocok tanam,” kata Asyari menjawab Waspada.id di hadapan H. Ruslan M. Daud.

Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan M. Daud pada kesempatan itu kepada Waspada.id menyebutkan, sejak bendung ini jebol hingga pekerjaan pembangunnya hampir rampung dilaksanakan oleh pihak rekanan, dirinya terus mendorong di tingkat pusat agar pekerjaan pembangunan bendung tidak terkendala.

“Alhamdulillah…dari A ke Z kita upayakan semua agar pekerjaan pada pembangunan Bendung Krueng Pase tidak terkenda. Dan Alhamdulillah…rasa lelah hilang semua, pada akhir Desember 2025, seperti yang disampaikan oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, seluruh pekerjaan tuntas dilaksanakan. Dan pada Januari bendung ini dioperasionalakan,” sebut HRD.

Nanti, kata HRD, setelah selesaikan dikerjakan, peresmian Bendung Krueng Pase akan dihadirkan para petinggi dari Kemnterian PU. “Mari kita doakan bersama-sama agar sisa pekerjaan di sisa masa kontrak 80 hari lagi, dapat berjalan sesuai target dan sesuai harapan,” ajak HRD penuh harap.

Januari Petani Sawah 9 Kecamatan Di Aceh Utara Merdeka

Jika benar, seperti yang disampaikan oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Ir. Asyari, ST.,MT.,MM kepada Waspada.id, maka, pada Januari 2026, petani di 9 kecamatan kembali merdeka, setelah hampir 6 tahun tidak dapat bercocok tanam akibat jebolnya Bendung Krueng Pase peninggalan Belanda itu.

“Terima kasih banyak kami ucapkan kepada H. Ruslan M. Daud yang telah mengawal dan mendorong terjadinya pembangunan Bendung Krueng Pase sejak bendung ini jebol. Alhamdulillah, 80 hari lagi, seluruh pekerjaan di bendung ini selesai dilaksanakan oleh rekanan. Semoga di sisa masa kontrak ini tidak terjadi hal-hal buruk dan berjalan sesuai harapan,” sebut Ketua GEUPUBUT Provinsi Aceh, Zulfikar Mulieng kepada Waspada.id, Selasa (7/10) sore.

Selama Bendung Krueng Pase rusak, para petani memaksakan diri tetap turun ke sawah dengan mengandalkan air hujan. Pun demikian, berkali-kali para petani mengalami gagal tanam, gagal panen dan berbagai hal lainnya.

Kata Zulfikar Mulieng, sesuai dengan data yang diberikan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara, Safrizal beberapa tahun lalu melalui Waspada.id disebutkan, jumlah penduduk di 8 kecamatan di Daerah Irigasi Krueng Pase sebanyak 157.128 jiwa dengan rinciannya.

Jumlah penduduk di Kecamatan Matangkuli sebanyak 19.118, Kecamatan Meurah Mulia sebanyak 21.551, Kecamatan Samudera 27.697, Kecamatan Syamtalira Aron sebanyak 19.462.

Selanjutnya, Kecamatan Syamtalira Bayu sebanyak 22.490 jiwa, Kecamatan Tanah Luas sebanyak 25.765 jiwa, Kecamatan Tanah Pasir sebanyak 9.988 jiwa, dan Kecamatan Nibong sebanyak 11.057. Dan ada satu kecamatan di Kota Lhokseumawe yaitu Kecamatan Blang Mangat yang juga memiliki ketergantungan dengan Bendung Krueng Pase.

“Jika bendung ini benar-benar selesai dikerjakan pada akhir Desember 2025,maka pada Januari mereka kembali merdeka, merdeka dalam bercocok tanam. Sudah nyaris 6 tahun mereka tidak dapat bertani dengan baik dan normal akibat terhentinya suplai air irigasi dari bendung tersebut. Sekalilagi kamiucapkan terimakasih HRD,” sebut Zulfikar Mulieng. (id70)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE