ACEH UTARA (Waspada.id): Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Budi Irawan mendatangi langsung posko pengungsian di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Sabtu (20/12/2025).
Kedatangannya untuk melihat langsung penyaluran bantuan logistik tepat sasaran dan memastikan tenda darurat yang dikirim oleh pusat terpasang di lokasi terdampak banjir besar.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan (kanan) berkoordinasi dengan petugas di Koramil di Langkahan, Aceh Utara. Waspada.id/Ist
“Tenda darurat sudah dikirim, dan akan terus dilakukan pengiriman untuk memastikan pengungsi yang terdampak mendapatkan tenda dengan standar yang baik, tenda di posko dan yang baru sampai dikirim ke Langkahan, mereka sedang membutuhkan. Pemerintah daerah jangan simpan di satu tempat,” katanya usai melihat kondisi di lapangan.
Dalam siaran pers yang dikirim kepada Waspada.id, Sabtu (20/12) malam, disebutkan dia juga melihat tenda pengungsian dan tenda keluarga.
BNPB juga sudah mengirimkan delapan unit alat berat, mengerahkan 50 chainsaw, genset dan lima dump truk untuk mengangkut material, lumpur dan kayu-kayu gelondongan di Kecamatan Langkahan.
Sementara itu, Tenaga Ahli BNPB Pusat, Brigjen TNI Asep Dedi Darmadi mengatakan, untuk penanganan bencana pasca banjir khususnya di Langkahan pihaknya sudah berkoordinasi dengan keuchik agar mendata tempat pengungsian serta disatukan satu lokasi supaya tidak terpecah.
“Kami sudah mendukung tenda keluarga, tenda pengungsian untuk disatukan di satu area. Untuk pembersihan sarana umum akan diperbantukan oleh TNI AD didatangkan sebanyak 200 orang dari Yonzipur 5. Yang sudah ada dan bekerja saat ini terkhusus di Langkahan sebanyak 50 prajurit dari Batalyon Infanteri 4 dan Arhanud,” tuturnya.
Asep menyebutkan, untuk akses jalan di Kecamatan Langkahan sebagian besar tidak lagi terhambat karena alat berat sudah bisa masuk ke lokasi. Namun, gelondongan kayu yang masih kesulitan dalam segi pemindahan dan pengangkutan.
“Kayu-kayu itu akan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk hunian sementara korban terdampak banjir besar usai berkoordinasi langsung ke Kementerian Kehutanan. Bahkan sudah kami beritahukan ke masing-masing kabupaten,” ujarnya.

Disinggung soal logistik tidak tersalurkan ke sebagian daerah, Asep menjawab jika BNPB sudah mendistribusikan langsung ke seluruh wilayah terdampak melalui pemerintah daerah. Dari kabupaten ke Camat, lalu dikirim melalui kepala desa masing-masing.
“Itu dibuktikan dengan tanda tangan dan stempel dari camat atau keuchik. Semua bantuan disalurkan tercatat keluar dan masuknya,” tutur Asep.
Asep berpesan kepada masyarakat supaya tidak mudah terhasut. Logistik tetap disalurkan kepada masyarakat. Apabila sampai sekarang belum ada yang menerimanya, segera laporkan ke BNPB yang ditempatkan pada masing-masing daerah. (id70)











