Scroll Untuk Membaca

Aceh

Kerikil Tajam Penutup Lubang Ancam Pengguna Jalan Negara Di Aceh Timur

Kecil Besar
14px

IDI (Waspada): Batu sejenis kerikil tajam yang digunakan untuk menutupi lubang yang bertaburan di atas badan jalan dinilai mengancam pengendara sepanjang Jalinsum Banda Aceh – Medan, di kawasan Aceh Timur. Pasalnya, kerikil itu berserakan di luar lubang yang ditutupinya.

“Kita akuinya jalan negara banyak yang rusak khususnya dalam wilayah Aceh Timur. Tapi untuk menutupi jangan gunakan batu seperti kerikil tajam, karena dapat membahayakan pengguna jalan,” kata Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Tgk Indra Kusmeran SH, kepada Waspada, Jumat (28/1).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dia mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan Satker Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) I Banda Aceh, karena menutupi lubang dengan batu sama artinya menciptakan potensi kecelakaan di jalan raya.

“Coba diperhatikan, membahayakan tidak? Tentu ini sangat bahaya, karena batu yang dilindas berbagai jenis kendaraan akan menjadi kerikil tajam dan menyebar di atas di atas badan jalan,” tambah Indra Kusmeran.

Dirinya meragukan, pemeliharaan jalan negara yang menggunakan APBN hanya menggunakan batu yang akhirnya menjadi kerikil tajam. Tidak seluruhnya, lubang yang terjadi hanya sebagian yang ditutupi menggunakan batu seperti lubang di atas jembatan Idi Cut dan Idi Rayeuk, selebihnya masih dibiarkan rusak seperti di Alue Bu, Peureulak Barat.

“Kita berharap pihak BPJN tidak tinggal diam, tapi segera turun ke Aceh Timur, karena biasanya pihak rekanan yang memenangkan tender pemeliharaan jalan negara tetap sesuai standar yang telah ditetapkan, seperti menggunakan aspal untuk menutupi lubang di atas badan jalan,” timpa Indra Kusmeran.

Camat Darul Aman, Azani, dikonfirmasi terpisah mengakui jalan negara dalam wilayahnya rusak dan bertaburan lubang, seperti di Desa Beunot, dan Dama Pulo Dua. Selain itu, lubang juga bertaburan di Desa Bagok Panah Sa, dan Grong-Grong. Kondisi tersebut terjadi pasca banjir lalu.

“Lubang yang ada sebagian sudah ditutupi dengan tanah bercampur batu, tapi kita tidak mengetahui siapa yang menutupinya. Tapi sekarang batu itu pecah akibat dilindas kendaraan dan kini telah menjadi kerikil tajam yang membahayakan pengguna kendaraan roda dua. Harapan kita instansi terkait segera merespon,” tutup Azani. (b11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE