Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Kerjasama PT KSP Dan PT Labang Donya Masih Jauh Dari Perjanjian

Kerjasama PT KSP Dan PT Labang Donya Masih Jauh Dari Perjanjian
Komisaris BUMD PT Kwala Simpang Petroleum,Yusran,S.Sos,MH saat melakukan peninjauan lapangan terkait belum maksimalnya pengelolaan sumur minyak Pertamina Field Rantau oleh PT TRE beberapa hari lalu.(Waspada/Ist).
Kecil Besar
14px

ACEH TAMIANG (Waspada): Komisaris BUMD PT Kwala Simpang Petroleum (KSP), Yusran, S.Sos, MH menyampaikan, terkait pengelolaan sumur minyak Pertamina Field Rantau wilayah Kualasimpang Timur dan Bukit Tiram, Kabupaten Aceh Tamiang dinilai belum terlaksana secara maksimal serta jauh dari perjanjian.

“Dalam hal ini BUMD PT KSP dan PT Tamiang Raya Energi (TRE) selaku pelaksana di lapangan terhadap pengelolaan 31 sumur minyak tersebut mengalami kerugian dan belum sesuai target produksi serta kondisi ini sesuai pernyataan Direktur Utama PT KSP, Fauzi,SH,” kata Yusran kepada Waspada.id, Senin (29/4) di Karang Baru.

Ironisnya, dari hasil peninjauan lapangan yang dilakukan Yusran, sangat disayangkan sampai saat ini untuk Field Manager (FM) guna penanggungjawab dan fungsi koordinasi di lapangan belum di adakan.

Menurutnya,peran FM itu sangat strategis untuk pelaksanaan operasi dan tata kelola mobilisasi kerja dilapangan, sehingga apa yang menjadi kebutuhan lapangan ada pihak untuk dipertanyakan secara manajerial implementasi kerja.

“Jika kondisi ini terus berlangsung, jelas Pemkab Aceh Tamiang akan terus dirugikan dan mengalami kehancuran dalam pengembangan usaha, jangankan pengembangan usaha, realisasi kerja saja tidak memadai hingga telah terutang produksi dengan PT Pertamina dengan angka signifikan,” jelas Yusran yang juga menjabat Komisaris PT TRE.

Terkait hal ini, Yusran mengutarakan bahwa kondisi tersebut diakui oleh salah seorang operator ditemui di kantor PT TRE pada Jumat (26/4) lalu, dari perbincangan itu dan selama pelaksanaan implementasi kerja eksplorasi sumur minyak BUMD terhitung 1 Desember 2023 sampai 31 Maret 2024 belum ada FM selaku penanggung jawab lapangan. “Produksi masih jauh dari capaian target dan dari 31 sumur minyak milik PT Pertamina Field Rantau diberikan untuk dikelola,saat ini baru 2 sumur minyak yang beroperasi,” tegas Yusran.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Direktur BUMD PT KSP,Fauzi,SH menyampaikan,adapun kesepakatan Kerja Sama Operasi (KSO) antara BUMD PT Kwala Simpang Petroleum dengan pihak PT Pertamina pada 6 April 2023, PT Kwala Simpang Petroleum mengelola 31 sumur di area Kualasimpang Timur dan Bukit Tiram dengan produksi dasar yang ditetapkan PT Pertamina sebesar 29 barel per hari.

Untuk mengelola sumur minyak tersebut, BUMD PT Kuala Simpang Petroleum melakukan joint venture company atau usaha patungan dengan PT Labang Donya yang berkedudukan di Jakarta sehingga lahir perusahaan baru PT Tamiang Raya Energi (TRE) dengan komitmen 51 persen saham BUMD PT Kwala Simpang Petroleum dan 49 persen PT Labang Donya.

“Dalam perjanjian KSO antara PT Kwala Simpang Petroleum dan PT Labang Donya, PT Labang Donya membiayai semua kebutuhan KSO 31 sumur minyak tersebut,” ujar Fauzi seraya mengutarakan, dari 31 sumur yang diberikan PT Pertamina untuk dikelola baru dua sumur aktif dan dua sumur intermiten yang baru dikelola PT Tamiang Raya Energi sehingga produksi tidak tercapai sesuai target dasar yang diberikan Pertamina.

“Di lapangan, operasi sumur minyak ini hanya mencapai 10 barel per hari, malah menurun dari target yang diberikan PT Pertamina 29 barel per hari sehingga BUMD atau daerah dirugikan,” tegas Fauzi lagi.(b15).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE