SIGLI (Waspada.id): Bagi drg. Rini Herawati, ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSUD Tgk Chik Ditiro (TCD) Sigli, pagi itu bukan sekadar menghadiri sebuah acara resmi.
Langkahnya memasuki Gedung Pidie Convention Center (PCC), Kamis (20/11), terasa seperti perjalanan kecil yang menyambungkan perannya sebagai tenaga kesehatan, ibu, dan penggerak keluarga.
Sebagai sosok yang sehari-hari bergelut di lingkungan rumah sakit, Rini terbiasa melihat bagaimana kekuatan keluarga mampu mengubah kondisi seseorang. Karena itu, ketika puncak Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 digelar, kehadirannya bukan hanya formalitas—melainkan panggilan hati.
Bersama para anggota DWP RSUD TCD, Sigli, ia duduk di antara ratusan perempuan Pidie yang sama-sama membawa semangat untuk menguatkan fondasi rumah tangga dan masyarakat.
Di hadapan pejabat daerah, termasuk Pj Asisten II Setdakab Pidie Apriadi S. Sos yang membuka acara atas nama Bupati Pidie H Sarjana Abdullah MH, serta Ketua TP PKK Kabupaten Pidie Hj Rohana Razali, Rini menyimak setiap pesan yang disampaikan. Namun bagi Rini, makna peringatan ini jauh lebih dalam dari pada seremonial tahunan.
Baginya, HKG PKK adalah ruang untuk mengingat kembali bahwa pembangunan bangsa selalu dimulai dari lingkup paling kecil, dari meja makan, dari percakapan orang tua dan anak, dari kebiasaan menjaga kesehatan keluarga.
“Semoga peringatan Hari PKK ini dapat semakin memperkuat peran keluarga sebagai pilar utama dalam membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera,” tutur Rini, dengan suara yang mencerminkan keyakinan seorang ibu sekaligus seorang pengabdi kesehatan.
Rini menekankan bahwa pendidikan dan kesehatan anak adalah investasi terbesar. Ia mengaku sering melihat pasien anak yang kondisi kesehatannya sangat dipengaruhi oleh perhatian keluarga. Karena itu, ia ingin peran PKK semakin memperkuat kesadaran tersebut di tengah masyarakat.
Keikutsertaan tokoh masyarakat, para pejabat daerah, hingga para keuchik pada acara itu semakin menguatkan keyakinannya bahwa gerakan PKK bukan hanya gerakan perempuan tetapi gerakan bersama untuk membangun generasi yang lebih baik.
Bagi drg Rini, puncak HKG PKK ke-53 bukan sekadar acara. Ia adalah pengingat bahwa setiap langkah kecil dari seorang ibu, dari setiap keluarga di Pidie, memiliki kontribusi besar bagi masa depan daerah.
Dan dari sudut tempat ia duduk hari itu, drg Rini melihat harapan: bahwa perubahan bisa dimulai dari rumah, dan bisa diperkuat oleh perempuan yang bergerak dengan hati.(id69)












