BANDA ACEH (Waspada): Islamic Trush Fund (ITF) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN Ar-Raniry) Banda Aceh menggelar halaqah tentang Ekonomi Islam yang dikemas dalam bentuk ceramah Subuh di Masjid Oman Al Makmur Banda Aceh, Sabtu (08/07/2023).
Ketua ITF UIN Ar-Raniry Dr. H. M. Yasir Yusuf, MA yang membahas satu tema penting untuk dalam bidang muamalah yakni Perencanaan Keuangan dalam Islam.
Literasi perencanaan keuangan dalam Islam perlu dipahami oleh umat Islam agar mereka mengelola aset sesuai dasar-dasar agama.
Dengan cara ini, umat muslim dapat menyimpan, merencanakan, dan mengelola aset tanpa melanggar Syariat Islam.
Perencanaan ini pun harus memerhatikan asas yang tidak berbenturan dengan ajaran agama. “Semua kita punya keinginan dan kebutuhan apalagi pasangan muda maka perlu perencanaan keuangan keluarga sedini mungkin,” ujar Yasir yang saat ini menjabat Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Ar-Raniry.
Dia mengatakan, bagaimana uang bekerja untuk kita, agar kita di usia senja lebih khusus ibadah baik ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. Semua kita pasti ditentukan/diberikan rezeki saat ajal datang, termasuk anak istri kita juga begitu.
Kemudian Yasir menjelaskan konsep dasar perencanaan keuangan dalam Islam dengan mengutip firman Allah SWT yang tercantum pada QS. Al Hasyr (59) ayat 18, “Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)
Lalu QS juga surat an Nisa (4 ) ayat 9, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 9)
“Maksud dari ayat di atas jangan meninggalkan generasi dibelakang kita generasi yang lemah yang kita kuatir kesejahteraannya, meliputi: spritual, fisik, intelektual dan lain-lain,” ungkapnya.
Salah satu solusi, adalah perencanaan keuangan melalui wakaf asuransi jiwa, artinya dia atau keluarga itu telah melakukan perencanaan untuk keluarga untuk keluarga dimana manfaat wakafnya untuk keluarga (wakaf ahli) dan manfaat untuk umat (wakaf khairi).
Hadist jumhur ulama yang diklaim sebagai nash hadist tentang wakaf, jika anak Adam meninggal meninggalkan tidak ada yang ditinggalkan kecuali: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh.
“Dasar perencanaan keuangan dalam Islam yakni QS. Surat Yusuf [12] ayat 47, sebagaian dari rezeki yang kita dapat, sebagian untuk kita konsumsi dan sebagian lagi untuk ditabung (investasi),” ujarnya.
Pola Hidup Yang Perlu Penyesuaian
Perencanaan untuk kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang. Pengelolaan dengan manajemen seperti Habil Adam As, dengan mengeluarkan hak Allah yang perioritas, bayar utang, rencana dan baru kebutuhan.
“Jangan sebaliknya malah kebutuhan atau keinginan yang diutamakan,” ucap Yasir.
“Tabungan di dunia dan tabungan pasca kematian apa sudah kita siapkan? Itulah pentingnya perencanaan keuangan Islam,” pungkasnya.
Kegiatan kajian ekonomi syariah ini berlangsung antusias dan mampu menarik perhatian jamaah. Dengan notulis Dr. (I) Jalaluddin, M.A., AWP., CWC, Dosen Ekonomi Syariah FEBI UIN Ar Raniry.(b02)