SINGKIL (Waspada): Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Drs Teuku Zilmahram, menggelar silaturahmi dengan Pengurus MAA di Kabupaten Aceh Singkil, Senin (11/9/2023).
Ketua MAA Perwakilan Jawa Barat (Jabar) masa bakti 2022-2027 Drs Teuku Zilmahram, MM Psi, dalam kunjungan kerjanya di Kantor MAA Aceh Singkil mengatakan, Pengurus MAA Perwakilan Jabar dilantik pada 26 Juni 2022, oleh paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haythar di Bandung.
Visi MAA untuk membangun masyarakat Aceh yang beradat, berbudaya, berlandaskan dinul Islam, seyogyanya tidak hanya bagi masyarakat di Aceh, tapi masyarakat Aceh yang tinggal diluar Aceh, katanya.
Dalam pertemuan itu, Teuku Zilmahram Juga sempat memuji kejayaan Kabupaten Aceh Singkil yang telah memiliki catatan sejarah sejak ratusan tahun silam. Bahkan kemungkinan sudah dikenal sejak zaman Nabi Sulaiman. Sebab di masa itu dari berbagai negara berlayar keberbagai daerah untuk mencari Kapur Barus, sebagai keperluan bahan pengawet mumi.
“Singkil harus berbangga, karena setelah saya baca buku tentang Singkil, sejarah Singkil sudah ada sejak era Nabi Sulaiman,” ucap Zilmahram.
Sebab di era Piramida Mesir, mumi memerlukan bahan pengawet kapur barus dan mereka mencari dan berlayar sampai ke Barus, yang masih masuk Aceh Singkil pada masa itu. Dan kejayaan Aceh ini juga sudah dibangun pondasinya oleh tokoh ulama terdahulu. Seperti Syekh Abdurrauf Assingkili, dan kitab beliau banyak mendapat perawatan di Tanah Malaya. “Saya dapat kitab beliau pertama di sana,” ucap.
Untuk itu tugas MAA sangat berat, dan harus berperan serta mengembalikan lagi kondisi Aceh yang pernah berjaya dimasa lampau. Namun disayangkan katanya, saat ini MAA hanya disuruh bekerja namun tanpa dukungan anggaran. Dan MAA saat ini lebih banyak mandiri dalam melaksanakan kegiatan, terkhusus MAA Jabar.
MAA berperan untuk memperbaiki sosial masyarakat, seperti menentukan calon-calon, bupati, DPR, maupun Kepala Dinas perlu melibatkan Lembaga Adat. Karena agama dan adat menjadi sifat. Sehingga ke depan MAA tidak hanya hadir dalam kegiatan seremonial dan tepung tawar. Namun sebagai lembaga yang dapat menetapkan, dan mengambil keputusan.
“Saya akan segera bertemu dengan Wali Nanggroe dan menyampaikan ini, agar MAA bisa terlibat dalam pengambilan keputusan,” ucap Zilmahram yang mengaku ikut mencalon Anggota DPR RI itu.
Dalam kesempatan itu, Ketua MAA Kabupaten Aceh Singkil H Zakirun Pohan, SAg, MM menyampaikan, MAA harus mendapat perhatian serius Pemerintah Aceh. Sebab sepintar apapun orang, tidak akan bisa berbuat tanpa dukungan finansial untuk bekerja maksimal.
Seperti penyampaian Ketua MAA Jabar Teuku Zilmahram, sebuah lembaga harus terlibat dalam High Politics (politik tingkat tinggi) namun tidak untuk politik praktis. Sehingga perlu perwakilan kita di parlemen untuk mengusulkan program MAA mendatang, ucap Zakirun. (B25)













