Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Ketua MIUMI Silaturahmi Ke Kantor Waspada Di Banda Aceh

Ketua MIUMI Provinsi Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi (tengah), foto bersama dengan Kepala Perwakilan Waspada/Penanggungjawab Waspada Aceh, Aldin Nl (paling kanan) dan Redaktur Pelaksana Waspada.id, Rizaldi Anwar (dua dari kanan) dan jurnalis Waspada di Kantor Perwakilan Waspada di Banda Aceh, Senin (15/5/2023). (Waspada/Cut Nauval D)
Ketua MIUMI Provinsi Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi (tengah), foto bersama dengan Kepala Perwakilan Waspada/Penanggungjawab Waspada Aceh, Aldin Nl (paling kanan) dan Redaktur Pelaksana Waspada.id, Rizaldi Anwar (dua dari kanan) dan jurnalis Waspada di Kantor Perwakilan Waspada di Banda Aceh, Senin (15/5/2023). (Waspada/Cut Nauval D)
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada): Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, bersilahturahmi ke Kantor Perwakilan Waspada di Banda Aceh, Senin (15/5/2023).

Saat berkunjung ke Waspada, Yusran bertemu dengan Kepala Perwakilan Waspada, Aldin Nl, yang juga Penanggungjawab Waspada Aceh. Dalam kunjungan itu diisi dengan diskusi ringan terkait Qanun LKS, yang sedang hangat diperbincangkan di Aceh.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ketua MIUMI Silaturahmi Ke Kantor Waspada Di Banda Aceh

IKLAN

Sebagaimana pernyataan Ketua DPRA Saiful Bahri, terkait erornya BSI,  yang kemudian dia mewacanakan agar legislatif merevisi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan menghadirkan bank konvensional di Aceh, mendapat kecaman dari Yusran Hadi. Yusran menyayangkan pernyataan Ketua DPRA tersebut.

“MIUMI Aceh mengecam keras pernyataan Ketua DPRA Saiful Bahri alias Pon Yaya dan orang-orang yang seide dengannya, mengenai revisi qanun LKS,” ungkapnya.

Dia menilai, pernyataan Saiful Bahri dan orang-orang yang seide dengannya telah menimbulkan keresahan dan kemarahan sebahagian besar umat Islam di Aceh yang berkomitmen dengan syariat Islam.

Yusran juga menganggap pernyataan yang disampaikan Saiful Bahri menunjukkan bahwa Ketua DPRA tidak memahami syariat Islam khususnya hukum muamalah atau hukum ekonomi Islam.

Di samping itu, Yusran menyebut pernyataan Saiful Bahri dan orang-orang yang seide dengannya sebagai ngawur dan salah sasaran. Alasan untuk menghadirkan kembali bank-bank konvensional juga dinilai terlalu berlebihan dan mengada-ada. Alasannya tidak logis. (kia)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE