BIREUEN (Waspada): Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bireuen, Hariadi B Jangka mengatakan, peran pers sangat penting dalam menyukseskan pesta demokrasi atau pemilihan umum (pemilu).
“Wartawan harus berperan aktif dalam mengawal pesta demokrasi, agar pemilunya berjalan dengan jujur dan adil,” kata Hariadi B Jangka dalam sosialisasi informasi penyelenggaraan pemilihan umum di Aula Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bireuen, Sabtu (25/11).
Dia memaparkan, pemberitaan media baik itu cetak, online maupun televisi sangat berpengaruh terhadap opini publik, untuk itu media harus bijak dalam menyajikan berita kepada publik. Selain itu, kata dia, pers adalah pilar keempat dalam demokrasi sebagaimana dikemukakan oleh Edmund Burke, pada tahun yang lalu, pers berkewajiban mengawal proses demokrasi yang beradab.
“Dalam membuat berita wartawan itu harus benar-benar selektif dan mengedepankan pembelajaran politik kepada masyarakat. Hal yang rawan dan perlu diperhatikan selama dalam pemberitaan pemilu yaitu politik uang, hoaks, SARA dan ujaran kebencian serta netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), kepala desa, TNI/Polri,” jelas Hariadi.
Selain itu, pelanggaran prosedur pemilu juga harus diperhatikan, seperti politisasi birokrasi, netralitas penyelenggaraan pemilu, kecurangan penggelembungan suara, daftar pemilih amburadul, syarat pencalonan dan kampanye tidak sesuai aturan serta intimidasi.
Dia juga menyebutkan, Dewan Pers menghormati pilihan politik setiap wartawan, sebagai bagian dari hak asasi setiap warga negara. Namun pers nasional harus menjadi wasit yang profesional dan adil serta menegakkan kode etik jurnalistik terutama terkait independensi dan keberimbangan.
“Karena itu, Dewan Pers kembali mengingatkan kepada wartawan yang menjadi calon kepala daerah, calon anggota legislatif dan tim sukses partai politik agar non aktif atau mengundurkan diri dari wartawan,” pungkas Ketua PWI Bireuen, Hariadi B, Jangka. (czan)