SIGLI (Waspada): Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang kian dekat, delapan partai politik (Parpol) di Pidie membentuk kekuatan koalisi yang diberi nama “Pidie Meusaneut”.
Adalah, Partai Golkar, PKB, PKS, Demokrat, Nasdem, PAS, PAN, dan PDA. Bagi sebagian orang menilai, hadirnya koalisi ini menjadi Maop (hantu-red) untuk menjegal bakal calon (Balon) kepala daerah yang diusung oleh partai lain yang memiliki cukup kursi di parlemen.
Kekhawatiran ini sah-sah saja mengingat koalisi Parpol ini tentu saja menjadi mesin kemenangan bagi setiap pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Pidie yang diusung pada Pilkada nanti.
Dalam jumpa pers yang digelar di salah satu warung kopi di Sigli, Kamis (27/6), Ketua PAN Kabupaten Pidie Nasrulsyam mengatakan, koalisi delapan Parpol yang diberi nama “Pidie Meusaneut”, dibentuk bukan untuk melakukan perlawanan atau menjegal Balon bupati/wakil bupati lain.
Menurutnya, hadirnya koalisi ini untuk merumuskan sosok yang ideal menjadi pemimpin Pidie. “Jangan khawatir kalau koalisi ini akan timbul persoalan baru, itu tidak. Ini adalah kebutuhan dalam pesta demokrasi untuk merumuskan sosok yang tepat jadi pemimpin Pidie,” katanya.
Ketua Partai Nasdem Kabupaten Pidie Fadlullah TM Daud menambahkan bahwa masyarakat pemilih di Kabupaten Pidie sangat dinamis dan berbeda dengan apa yang terjadi saat Pemilu Legislatif dan Presiden beberapa waktu lalu.
Menurut dia, karakter masyarakat Pidie dalam menyingkapi politiknya ini menjadi keyakinan pihaknya bahwa nanti masyarakat di daerah itu dapat diajak untuk memilih calon pemimpin yang lebih baik.
Kendati diakuinya, bahwa masing-masing Parpol yang masuk dalam koalisi Pidie Meusaneut ini telah menerima banyak Balon bupati yang mendaftar dan bahkan ada yang mengantongi masing-masing Balon, akan tetapi dengan sudah bergabung dalam koalisi akan lebih intens berkomunikasi .
“Melalui wadah koalisi ini nanti kami akan membedah, menelaah mencari satu sosok pasangan Bupati/Wakil Bupati Pidie yang tepat, yang ideal memimpin Pidie di masa depan,” tuturnya.
Ketua Partai Demorat Kabupaten Pidie T Syawal dalam kesempatan itu menyampaikan, peran media, terkhusus media mainstream penting dalam menyukseskan Pilkada Bupati/Wakil Bupati Pidie 2024, terutama dalam mewujudkan suasana sejuk menjelang dan hingga berakhirnya Pilkada melalui pemberitaan yang positif, tentu saja tutur dia, dengan mengedepankan jurnalisem (jurnalis damai).
Sebagai pemangku kepentingan yang berperan vital dalam mewujudkan Pilkada damai 2024, keberadaannya pun sangat dibutuhkan untuk menyampaikan kebenaran. Ia juga menekankan pentingnya jurnalis menjaga independensinya dan bersikap netral dalam memberitakan suatu informasi seputar Pilkada 2024. (b06)