SIGLI (Waspada): Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, mengaku tidak pernah diajak berkoordinasi membahas pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXIV 2023 tingkat Kabupaten Pidie.
“Kami menyesalkan pihak Dinas Syariat Islam (DSI) yang tidak melakukan koordinasi, terutama dengan Komisi V. Jangankan berkoordinasi, diundangpun kami tidak ada,” kata Muhammad S.P.d.i, Ketua Komisi V DPRK Pidie. Pernyataan ini disampaikan politisi Partai Aceh (PA) Kabupaten Pidie, ini saat meninjau pelaksanaan MTQ XXXIV / 2023 tingkat Kabupaten Pidie di Pidie Convention Center (PCC), Senin (10/7).
Lanjut dia, harusnya Komisi V DPRK Pidie selaku mitra kerja Dinas Syariat Islam (DSI) melakukan koordinasi supaya ketika timbul permasalahan dapat diatasi bersama. “Ini DSI Kabupaten Pidie terkesan jalan sendiri,” tutur Muhammad.
Dia menilai dengan anggaran senilai Rp1 miliar, pelaksanaan MTQ XXXIV 2023, ini terkesan asal -asalan. Padahal, kegiatan relegi ini dilaksanakan dalam kondisi daerah normal bukan dalam situasi Pandemi Covind-19, sehingga syiar dari kegiatan ini dapat lebih diketahui masyarakat banyak. “Harusnya bisa dilaksanakan normal. Syiarnya lebih luas dengan banyaknya umbul-umbul dan spanduk serta publikasi media,” kritiknya.
Karena itu, imbuh Muhammad, ke depan Pemkab Pidie bisa lebih fokus melakukan pembinaan MTQ, baik tingkat kecamatan hingga persiapan ke tingkat provinsi. “Podium dan tempat tilawah tidak ada, bagaimana pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten bisa kalah dengan MTQ tingkat kecamatan. MTQ tingkat gampong saja ada dibuat panggung,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Muhammad S.P.d.i, menyarankan kepada DSI dan Panpel MTQ XXXIV 2023 tingkat Kabupaten Pidie, untuk mempersiapkan juara umum, meskipun dengan sedikit penghargaan. Hal ini menurut dia penting untuk menyemangati para juara.
Bila dananya tidak cukup, dia menyarankan dana untuk juara umum beserta uang pembinaan semua LPTQ sebanyak 23 kecamatan di Kabupaten Pidie pada Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Perubahan (APBK-P). “MTQ ini yang pertama tidak punya juara umumnya. Kalau tahun-tahun sebelumnya kita bisa maklumi tidak ada juara umum karena seleksi,” pungkasnya.
Kepala Dinas Syariat Islam, Kabupaten Pidie drh, H Fazli, M.S.I, yang dikonfirmasi Waspada, menyampaikan permohonan maafnya atas kealpaan dalam hal koordinasi dengan anggota DPRK Pidie, khususnya Komisi V.
Hal ini terjadi karena surat dari Lemabaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Aceh yang tiba-tiba datang, meminta pihaknya segera mengirim nama-nama peserta MTQ tingkat Provinsi Aceh. (b06)