SUBULUSSALAM (Waspada): Wali Kota Subulussalam, Haji Rasyid Bancin (HRB), sejak awal berkomitmen menghapuskan semua jenis utang menjadi nol defisit akhir 2027 agaknya tak pernah surut.
Pasalnya, pada berbagai momen dan kesempatan, termasuk saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Gerakan Pramuka setempat, Jumat 16 Mei 2025 dihadiri sejumlah Pengurus Kwarcab Pramuka, mewakili Dandim 0118, Sekda, Kepala DPMK, Kadis Perindagkop UKM, Kepala Kesbangpol, Kepala DLHK dan undangan lain, HRB tegaskan komitmen itu.
Namun ditekankan, perlu semangat gotong royong, doa dari semua pihak dan butuh orang-orang bekerja ikhlas dan berjuang membangun kota ini sehingga beban defisit APBK senilai Rp244 miliar, tak kecuali utang PEN, BLUD RSUD dan lainnya bisa dihapus.
“Janji saya, apabila selama tiga tahun tidak mampu menangani defisit APBK, komitmen saya mengundurkan diri,” tegas HRB.
Komitmen itupun ditegaskan HRB saat melantik lima orang Komisioner Baitul Mal Kota (BMK) Subulussalam periode 2025-2030 pada hari yang sama dihadiri Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah, mewakili Dandim 0118, Kadis Kominfo, Kabag Hukum, mewakili Kakan Kemenag dan undangan lain.
Memberi arahan usai melantik lima Komisioner BMK, Hamdani, M.Pd, Maksum, S.PdI, Ropiah, SEI, Rosmaini, SHI, M.Pd, dan Syarkawi, SHI, HRB ingatkan penting menjaga amanah dan memperkuat kepercayaan publik dalam situasi masyarakat yang semakin kritis.
Berita media ini, ‘Wali Kota HRB Berkomitmen Hapus Defisit Rp200 M Tahun 2025 Menjadi 0 Akhir 2027’, 8 Maret 2025 lalu disampaikan HRB pada Rapat Paripurna DPRK Persetujuan Bersama Atas Rancangan Qanun (Raqan) Subulussalam tentang APBK Subulussalam TA 2025, 6 Maret 2025 dan Pidato Wali Kota Penutupan Sidang Paripurna DPRK terhadap Pengesahan APBK TA 2025, ‘Target Zero Defisit (hapus defisit anggaran utang Pemko Rp200 M lebih tahun 2025) pada akhir 2027’.
Namun HRB, dilantik menjadi Wali Kota, 15 Februari 2025 tegaskan perlu harmonisasi eksekutif dengan legislatif terjaga secara baik sehingga seluruh program terlaksana terarah dan terukur.
Untuk menurunkan angka defisit, disebut perlu sinergitas legislatif – eksekutif, sistem pengelolaan keuangan harus lebih baik dan stabilitas keuangan terjaga baik.
Diketahui, APBK Subulussalam 2025 Rp654 miliar, yakni PAD Rp83 miliar, Pendapatan Transfer Rp565 miliar dan Pendapatan Sah Daerah Rp6 miliar. (b17)