SUBULUSSALAM (Waspada): Konsumen berharap Pemko Subulussalam serius mengurus Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) agar benar-benar terasa manfaatnya. Persoalan PDAM hingga hari, kerusakan selalu terjadi namun upaya perbaikan dilakukan terkesan tak sepenuh hati. Ditengarai manajemen PDAM ada kurang beres, berimbas kepada masyarakat.
Demikian sejumlah konsumen kepada Waspada mencermati kondisi PDAM pasca berdiri sekira tahun 2010 lalu, atau dalam masa tiga periode depenitif Wali Kota Subulussalam hingga saat ini sarat persoalan.
Disesalkan, pihak PDAM seolah sekedar melakukan perbaikan jika persoalan PDAM terkabar melalui media sosial atau berita media, seperti kerusakan terakhir April atau Ramadan lalu, PDAM berjalan agak normal dalam satu atau dua pekan dan setelah itu macat kembali.
“Dalam dua minggu ni macat lagi, kadang hidup setengah jam tapi airnya kecil, entah sampai kapan baru normal,” sesal sumber enggan sebut nama,” Rabu (1/5).
Seperti berita terdahulu, anggota DPRK Subulussalam, Bahagia Maha kepada Waspada, 5 April 2024 lalu, PDAM dinilai terkesan mengabaikan hak dasar masyarakat soal air bersih.
Padahal, berulang rekomendasi DPRK melalui Pandangan Fraksi Rapat Paripurna meminta dinas terkait memprioritaskan perbaikan mesin pompa PDAM yang menjadi keluhan klasik agar kebutuhan air masyarakat terpenuhi. Di sisi lain, selama ini Pemko dinilai lebih banyak menggunakan anggaran APBK untuk kegiatan yang belum tentu dibutuhkan, bahkan tidak lebih penting dari air.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Alhaddin menjawab Waspada melalui WA-nya, Rabu (1/5) soal PDAM akan normal karena dalam sepekan nyaris air mengalir ke rumah warga hanya setengah jam dalam sehari, beralasan anggaran.
“Menunggu biaya perbaikan pompa,” pesan Alhaddin,” sebut biaya terkait belum diproses.
Konfirmasi sebelumnya, Alhaddin sebut jika pompa mesin rusak tiga buah. Dari dua yang berfungsi harus dihidupkan bergantian setiap enam jam sekali.
Kendala lain, badan jalan longsor di Cepu, meskipun sejumlah warga membantah karena alasan ini tak berefek ke wilayah terdekat titik PDAM, seperti Jontor, Sikelang, Kampung Baru, Kuta Tengah atau Cepu. Kemungkinan terganggu hanya ke Kampong Penanggalan hingga Subulussalam.
Meski semula penarikan anggaran menurut Alhaddin dilakukan setelah lebaran lalu, namun hingga saat ini diakui belum diproses.
Berita terdahulu, untuk perbaikan kerusakan PDAM menurut Pelaksana PDAM, Simbolon agar bisa lancar 24 jam, pompa intake terpenuhi empat unit dan tambah tenaga operator. (b17)