AcehHeadlines

Korban Meninggal Banjir Agara Bertambah Jadi 13 Orang

Korban Meninggal Banjir Agara Bertambah Jadi 13 Orang
Bupati Aceh Tenggara, HM Salim Fakhry, SE, MM didampingi Kadis Sosial, Bahagia Wati, Kepala Bappeda Aceh Tenggara, Syahroel Desky, SE, M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ahmad Yani, SH, MM saat meninjau stok bantuan yang masuk dari kemensos di gudang Dinas Sosial Aceh Tenggara saat dikonfirmasi Waspada.id, Rabu (3/12). Waspada.id/Seh Muhammad Amin
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada.id): Korban meninggal dunia akibat terseret banjir sungai di Aceh Tenggara terus bertambah. Jika sebelumnya 10 orang, kini bertambah menjadi 13 orang.

Bupati Aceh Tenggara, HM Salim Fakhry, SE, MM didampingi Kadis Sosial, Bahagia Wati, Kepala Bappeda Aceh Tenggara, Syahroel Desky, SE, M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ahmad Yani, SH, MM saat meninjau stok bantuan yang masuk dari kemensos di gudang Dinas Sosial Aceh Tenggara kepada Waspada.id, Rabu (3/12) mengatakan, sampai Selasa, (2/2025) malam, Posko BPBD mencatat, sedikitnya 13 warga dipastikan meninggal dunia akibat banjir sungai Alas dan sungai Lawe Penanggalan di Kecamatan Ketambe.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dua orang lagi masih dalam pencarian, yakni, Abidzar, 4 tahun dan Ahmad Ahdar, 7 tahun. “13 orang yang meninggal dunia tersebut yakni, Selamat Encu, 42, Hasnah, 35, Halimah, 65, Ihsan Supi, 19, Ustad Samin, 61, Rahimin, 20, Bustami Arifin/Parjo, 65, Suryanto, 56, Mr X dan sudah dikebumikan di belakang RSUD. H. Sahudin Kutacane, Feri, 20, Japar Sidik, 51, Nasrudin, 52 dan Jaslina 40.

Bupati menjelaskan korban terdampak sebanyak 4.435 KK dan 14.379 jiwa, rusak berat 361 unit, rusak sedang 714 unit, rusak ringan 1042 unit. Sekaligus menjelaskan data yang mengungsi yakni, 15 kk 33 jiwa Desa Uning Segugur Kecamatan Babul Rahmah, 44 kk 200 jiwa Desa Bener Bepapah Kecamatan Ketambe, 59 kk 240 jiwa, Fesa Salim Pinim Kecamatan Tanoh Slas, 11 kk 75 jiwa Desa Timang Khase Kecamatan Tanoh Alas.

Kemudian, 13 kk 47 jiwa Desa Suka Dame Kecamatan Lawe Sigala-gala di PAUD, 30 kk 118 jiwa Desa Maha Singkil Kecamaran Bukit Tusam,
29 kk 106 jiwa Sesa Suka Dame Kecamatam Lawe Sigala, 12 kk 40 jiwa Sesa Gelah Musara Kecamatan Lawe Sigala, 4 kk 20 jiwa Desa Mdauh Nitenggo Kecamatan Lawe sigala, 3 kk 12 jiwa Desa Natam Baru Kecamatan Badar, 2 kk 13 jiwa Desa Lawe Sekerah Kecamatan Badar.

Selanjutnya, 1 kk / 4 jiwa desa Kuta Pasir Kecamatan Badar, 214 kk 698 jiwa Desa Bambel Baru Kecamatan Bukit Tusam, 187 kk/749 jiwa Desa Simpur jaya kecamatan ketambe, 28 kk/138 jiwa desa lawe penanggalan kecamatan ketambe, 37 kk/183 jiwa desa lak-lak kecamatan ketambe, 52 kk/267 jiwa desa jati sara kecamatan ketambe,
151 kk/755 jiwa desa louser kecamatan ketambe, 88 kk/441 jiwa desa ketambe kecamatan ketambe, 44 kk/219 jiwa desa bukit baru kecamatan ketambe,
13 kk/51 jiwa desa namas kecamatan darul hasanah.

Kemudian, 9 kk/ 33 jiwa desa namas baru kecamatan darul hasanah, 10 kk/ 41 jiwa desa lawe mamas kecamaran darul hasanah, 4 kk/ 18 jiwa desa tanjung aman kecamatan darul hasanah, 6 kk/ 22 jiwa desa tanjung lama kecamatan darul hasanah, 1 kk/ 4 jiwa desa tanjung nuda kecamatan darul hasanah, 17 kk/ 71 jiwa desa kute rambe kecamatan darul hasanah.

Selanjutnya, 25 kk/ 109 jiwa desa buntul kendawi Kecamatan darul hasanah, 18 kk/ 32 jiwa desa simpang 4 tanjung kecamatan darul hasanah, 7 kk/ 27 jiwa desa darul makmur kecamatan darul hasanah, 9 kk/ 27 jiwa desa aunan sepakat kecamatan ketambe, 1 kk/ 5 jiwa desa lawe aunan kecamatan ketambe, 39 kk/ 102 desa kati maju kecamatan ketambe, 48 kk/ 192 jiwa desa penungkunen kecamatan ketambe dan 225 kk/ 720 jiwa desa muara situlen kecamatan babul makmur.

Bupati lagi menjelaskan, jalan Nasional Kutacane-Blangkejeren Desa Seldok Kec. Ketambe terputus, saat ini jalan sementara sedang dilakukan pengalihan dibelakang Losd (pasar Seldok) dan sudah bisa dilalui kenderaan roda dua dan empat, jalan Nasional Kutacane-Blangkejeren Desa Louser Kec. Ketambe terputus, jalan alternatif untuk kenderaan roda dua melalui jalan rabat beton milik desa, jembatan Gantung Penghubung Desa Penungkunen-Desa Buntul Kendawi Kec. Ketambe rusak parah.

Sedangkan, jalan Nasional Kutacane-Blangkejeren Desa Ketambe Kec. Ketambe setengah badan jalan amblas, namun kenderaan roda dua masi bisa lewat dengan menggunakan bahu jalan, jalan Nasional Kutacane-Blangkejeren (tanjakan Gading Gajah TNGL) Desa Ketambe Kec. Ketambe putus, jalan alternatif sebagai distribusi bantuan dibuat warga dengan menggunakan jalan setapak, jalan Nasional Kutacane-Blangkejeren Desa Simpur Jaya Kec. Ketambe setengah badan jalan amblas sepanjang 20 meter, namun setengah badan jalan masih bisa dilalui kenderaan roda dua.

Sementara, jalan Nasional Kutacane-Blangkejeren Desa Simpur Jaya Kec. Ketambe putus, jalan alternatif untuk kenderaan roda dua melalui perkebunan masyarakat, jalan Nasional Kutacane-Blangkejeren (Jalan Pusingan Air) Desa Simpur Jaya Kec. Ketambe terputus, jembatan gantung menghubungkan Desa Penungkunen-Buntul Kendawi terputus, jembatan Gantung Lawe Aunan Desa Aunan Sepakat Kec. Ketambe terputus.

Selain itu, juga jembatan Gantung Desa Jambur Lak-lak Kec. Ketambe terputus, jembatan Gantung Desa Lawe Beringin Desa Lawe Beringin Kec. Ketambe terputus, jembatan Gantung Desa Rambung Teldak Kec. Darul Hasanah terputus akibatnta jalan Kutacane-Blangkejeren, tepatnya di Desa Ketambe (Tanjakan Gading Gajah), mengakibatkan Desa Simpur Jaya 678 KK dan Desa Rumah Bundar 464 KK terisolir, tambahnya. (id80)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE