BANDA ACEH (Waspada.id): Kolaborasi antara lembaga penyiaran dan instansi pemerintah sangat krusial untuk mewujudkan sistem mitigasi bencana yang efektif. Hal ini ditekankan dalam Forum Group Discussion (FGD) Early Warning System bertema “Peran Lembaga Penyiaran dalam Mitigasi Bencana” yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Selasa (7/10/2025). Upaya ini diyakini dapat meminimalisir jumlah korban dan dampak bencana.
Ketua KPI Aceh, Muhammad Harun, S.HI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa KPI memiliki tanggung jawab untuk mendorong lembaga penyiaran di Aceh agar aktif berperan dalam sistem peringatan dini (Early Warning System). “Mitigasi bencana penting disiarkan untuk meminimalisir dampak yang terjadi. Lembaga penyiaran juga perlu menghadirkan konten edukatif tentang kebencanaan agar masyarakat lebih siap dan tangguh menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Kepala Dinas Kominsa Aceh, Marwan Nusuf, BHSc., MA, yang membuka kegiatan tersebut, mengapresiasi langkah KPI Aceh. Menurutnya, peran lembaga penyiaran sangat vital dalam mendukung upaya mitigasi bencana. “Diharapkan kolaborasi antara media dan instansi pemerintah semakin diperkuat ke depan,” katanya.
Ketua panitia, Samsul Bahri, SE, Komisioner KPI Aceh, menjelaskan bahwa FGD ini melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga penyiaran televisi, instansi pemerintah terkait kebencanaan, dan organisasi kebencanaan di Aceh.
Dua narasumber hadir dalam kegiatan tersebut. Ahyar, ST, Komisioner KPI Aceh, menekankan pentingnya penyiaran informasi kebencanaan yang cepat, tepat, dan edukatif. “Kesadaran publik harus dibangun secara berkelanjutan. Pengalaman tsunami 2004 menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesiapsiagaan informasi,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Rizanna Rosemary, S.Sos., MHC, Ph.D, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP USK, menyoroti perlunya media televisi beradaptasi dengan era tsunami informasi. “Meski minat menonton televisi menurun, media ini tetap memiliki kredibilitas tinggi. Informasi dari sumber yang tepercaya seperti televisi lebih bisa dipertanggungjawabkan dan layak disebarluaskan,” terangnya.
FGD yang dimoderatori Komisioner KPI Aceh, Acik Nova, S.Pd.I, ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk penguatan peran lembaga penyiaran dalam mitigasi bencana di Aceh.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh komisioner KPI Aceh lainnya, yaitu Muslem Daud, Murdeli, dan Reza Fahlevi, serta Kepala Balmon Spektrum Frekuensi Radio Aceh Luthfi, pejabat dari BPBA, Forum PRB, RAPI, dan sejumlah pimpinan lembaga penyiaran televisi nasional dan lokal.(id66)