BLANGKEJEREN (Waspada): Pengguna jalan yang kerap melintasi ruas jalan nasional yang menghubungkan Gayo Lues-Aceh Tenggara mengeluh, menyusul mulai bertaburnya jalan berlubang dan badan jalan amblas.
Bertaburnya jalan berlubang dan badan jalan amblas terutama di kawasan Kecamatan Putri Betung Gayo Lues tersebut, disebut-sebut akibat kurangnya perhatian dari pihak PPK yang dipercayakan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Aceh mengurus dan merawat jalan nasional di lintas tengah Provinsi Aceh tersebut.
Beberapa pengemudi mopen, mobar dan mobil pribadi yang ditemui Waspada, Kamis (26/5) mengaku cemas dan was-was serta mulai merasa tak nyaman ketika melintas dari ras jalan nasional lintas tengah, terutama di Kecamatan Putri Betung Gayo Lues.
Masalahnya, selain rawan bencana alam longsor, jalan nasional di wilayah Kecamatan Putri Betung itu juga mulai bertabur lubang dan badan jalan amblas ke dasar jurang, sehingga menyebabkan semakin menyempitnya ruas jalan nasional di Gayo Lues.
Kondisi tersebut, ujar beberapa warga yang melintas, jelas sangat membahayakan dan senantiasa mengancam keselamatan pengguna jalan yang melintas, apalagi bagi warga atau pengguna jalan yang melintas di malam hari, karena seringkali badan jalan yang amblas ke dasar jurang tersebut, tak terlihat menyusul guyuran hujan lebat.
Amin, salah seorang warga Gayo Lues yang rutin melewati jalan nasional lintas tengah Aceh menambahkan, jika dirinya dan beberapa pengguna jalan lainnya merasa heran melihat lambannnya penanganan jalan berlubang dan badan jalan amblas ke dasar jurang di Gayo Lues, oleh pihak PPK selaku penanggung jawab pemeliharaan ruas jalan Blangkejeren-Batas Aceh Tenggara tersebut.
Selain belum terlihat upaya pihak PPK memperbaiki badan jalan yang telah amblas setahun yang lalu, bahkan pada beberapa lokasi, badan jalan terlihat telah menjadi aliran parit dan akibatnya, sebagian badan jalan digenangi air sehingga menyebabkan kenderaan bermotor kesulitan melintas.
Yang lebih miris lagi, tanah longsor yang menutupi setengah badan jalan nasonal di kawasan Marpunge Atas Kecamatan Putri Betung juga masih dibiarkan pihak PPK tanpa ada upaya menyingkirikan tanah longsor dari atas bukit dan berdekatan dengan tanjakan dan tikungan patah tersebut.

Bupati Gayo Lues, Muhammad Amru kepada Waspada, Kamis (26/5) membenarkan banyaknya jalan berlubang dan badan jalan amblas ke dasar jurang,terutama di kawasan Kecamatan Putri Betung dan kecamatan Blangkejeren.
Informasinya, untuk pemeliharaan ruas jalan nasional Blankejeren-Batas Aceh Tenggara tahun 2022 ini, hanya Rp5 miliar, dana yang demikian, jelas tidak mencukupi, apalagi ruas jalan nasional tersebut merupakan daerah rawan longsor dan banyak badan jalan yang amblas ke dasar sungai.
Akibatnya, ujar Amru, banyak badan jalan nasional yang telah lama amblas ke dasar jurang, belum juga diperbaiki pihak BPJN dan sampai saat ini hanya dipasangi garis polisi saja. “Sebab itu, agar kondisi jalan nasional di Gayo Lues nyaman dilewati dan dampak longsor maupun badan jalan amblas bisa diminimalisir sampai titik terendah, pihak Kementerian PUPR melalui pihak BPJN Wilayah I Aceh, hendaknya menambah alokasi anggaran pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional di Gayo Lues,” pungkas Amru seraya menambahkan, seringnya terjadi longsor di ruas jalan nasional Gayo Lues, akibat terjadinya penebangan hutan di sepanjang jalan sekitar 20 tahun lalu.
PPK ruas jalan nasional Blangkejeren-Batas Aceh Tenggara BPJN Wilayah I Aceh, Padrial kepada Waspada, Jumat (27/5) membenarkan banyaknya badan jalan nasional yang amblas ke dasar jurang di Kabupaten Gayo Lues.
Penangangan jalan longsor dan badan jalan amblas telah kita lakukan, mulai dari tertutupnya badan jalan di kawasan tetumpunen, Marpunge, Meloak, Air panas, Serkil dan beberapa daerah lainnya di Kecamatan Putri Betung.
Namun karena aloaksi dana pemeiharaan jalan di ruas jalan nasional Ise-ise-Blangkejeren-Batas Aceh Tenggara tahun ini hanya Rp5 miliar, jelas tidak mencukupi, apalagi jika harus membersihkan longsoran dan badan jalan amblas ke ruas jalan nasional, kendati alat berat tetap stand bay di beberapa lokasi yang rawan bencana alam.
Pun demikian, pimpinan BPJN Wilayah I Aceh, baru-baru ini telah turun langsung ke ruas jalan nasonal di Gayo Lues seraya melihat beberapa lokasi rawan bencana alam tanah longsor, banjir dan badan jalan amblas ,karena itu untuk tahun 2023 akan datang, akan diusulkan dana pemeliharaan jalan Ise-ise-Blangkejeren-Batas Aceh Tenggara, di atas Rp5 miliar.(b16)













