Scroll Untuk Membaca

Aceh

Kuras Anggaran Puluhan Miliar, Banyak Proyek SPAM Di Aceh Singkil Mubajir

Kuras Anggaran Puluhan Miliar, Banyak Proyek SPAM Di Aceh Singkil Mubajir
Inilah kondisi bangunan Sistem Reservoir (bak penampung air) di lokasi wisata Air Terjun Lae Petal Desa Pangkalan Sulampi Kecamatan Suro Aceh Singkil yang tampak tidak berfungsi dan semak belukar. WASPADA/Ariefh
Kecil Besar
14px

SINGKIL (Waspada): Proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang telah menghabiskan anggaran puluhan miliar di Kabupaten Aceh Singkil, namun hasilnya hingga kini belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, alias mubajir.

Pasalnya, anggaran yang dikucurkan bersumber dari APBN, APBA maupun APBK Aceh Singkil yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan khusus daerah tertentu, disinyalir dilaksanakan tanpa ada pengkajian detail engineering design (DED), yang berfungsi untuk menentukan kualitas dan kuantitas yang akan menjadi pedoman dalam setiap pelaksanaan proyek.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kuras Anggaran Puluhan Miliar, Banyak Proyek SPAM Di Aceh Singkil Mubajir

IKLAN

DED ini juga bertujuan untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang yang terlibat dan untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan.

Sementara, dari data yang berhasil dihimpun Waspada.id, meski telah dianggarkan sejak tahun 2015, namun sarana air bersih yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat dalam kelangsungan hidup disejumlah desa belum juga dirasakan manfaatnya.

Seperti kegiatan Peningkatan Jaringan Air Bersih di Desa Sanggaberu Kecamatan Gunung Meriah, yang telah di plotkan anggaran sejak tahun 2015 silam, yang menelan biaya APBK sekitar Rp1,2 miliar, namun sampai hari ini belum juga dirasakan masyarakat manfaatnya.
Kemudian proyek Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan di Desa Pulau Balai Kecamatan Pulau Banyak yang menelan anggaran mencapai Rp.1,2 miliar bersumber DAK Reguler tahun 2022, namun hasil pekerjaannya juga belum fungsional.

Kemudian Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan di Desa Perangusan Kecamatan Gunung Meriah tahun 2022 yang menelan anggaran sekitar Rp998 juta. Peningkatan SPAM Desa Asantola Kecamatan Pulau Banyak Barat (PBB) tahun 2021 senilai Rp865 juta, namun hingga kini juga belum fungsional.

Salah satu warga Desa Sanggaberu Lingga kepada Waspada.id, Senin (30/01) mengatakan, sampai dengan hari ini Desa Sanggaberu belum tersedia sarana air bersih jaringan Perusahaan Air Minum (PAM). Masyarakat di sana masih memanfaatkan sumur galian untuk mendapatkan air bersih.

Begitupun katanya, sepengetahuannya yang ada tersedia jaringan menggunakan PAM yakni, Desa Pertabas, Desa Siatas, Pandan Sari, Sukarejo, Sidodadi, Lipat Kajang, dan Lipat Kajang Atas, sebut Lingga.

Amatan sejumlah wartawan Proyek SPAM di Desa Pulau Balai Kecamatan Pulau Banyak hingga kini belum fungsional. Sementara anggaran yang dikucurkan untuk penyediaan sarana air bersih sejak tahun 2016, yang jumlahnya mencapai Rp6 miliar lebih itu, terkesan mubajir.

Sementara pekerjaan pemasangan pipa di sebelah kiri sisi jalan menuju Desa Wisata Pulau Balai Kecamatan Pulau Banyak Aceh Singkil terkesan asal-asalan. Terlihat pipa yang sudah ditanam disebelah kanan sebelumnya, menjadi mubajir karena tidak dimanfaatkan.

Herannya, penimbunan pipa PVC Finnlon pemasangan jaringan SPAM tersebut ditanam persis dibawah pemasangan pavling blok. Akibatnya dikhawatirkan rentan terhadap tekanan kendaraan yang melintas.

Padahal diketahui, untuk penanganan pipa yang abrasi tersebut bisa dilakukan dengan membongkar titik yang abrasi dan menggantikan pipa baru, namun bukan pemasangan baru seluruhnya. Akibatnya proyek pemasangan pipa tahun sebelumnya terkesan mubajir dan hanya membuang-buang uang negara.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Singkil Erwin Syahputra dikonfirmasi Waspada.id, Rabu (25/01) kemarin mengatakan, untuk pekerjaan pembangunan fasilitas sarana air bersih tidak boleh ada jeda pelaksanaannya. Dan harus dilanjutkan pada tahun berikutnya.

Dan diakuinya, seperti yang terjadi dengan kegiatan di Pulau Banyak sebelumnya, akibat pekerjaan pemasangan pipa yang masa pelaksanaannya 2 sampai 3 tahun berikutnya, sehingga saat akan dilanjutkan pekerjaannya, pipa lama berdampak mengalami abrasi dan menyebabkan kerusakan. Sehingga setelah masuk pekerjaan baru pemasangan pipa yang baru, pipa yang lama tidak bisa lagi difungsikan karena akibat abrasi, ucap Erwin
“Ya bisa kita asumsikan mubajirlah begitu,” cetus Erwin

Kendati kata Erwin, penanaman pipa jaringan air bersih harus kedalaman sekitar 40 cm.
Dan disebutkannya foto yang diterimanya dari rekanan, pipa yang ditanam sudah sesuai kedalamannya. Sementara untuk persoalan air bersih di Kecamatan Suro katanya, tembakan air kencang. Namun karena ada kebocoran sehingga tidak sampai kerumah-rumah warga.
Sudah kita suru petugas untuk deteksi pekerjaan dibagian mana yang bocor atau rusak dan harus dibongkar. Namun jika kebocoran di bawah rabat beton pekerjaan jalan nasional tidak bisa dibongkar. Karena pekerjaan nya sudah sesuai standart beton, sehingga tidak ada kewenangan kita untuk membongkar. “Namun target akhir penanganan air di Lae Petal itu, dimana yang bermasalah itu yang akan dibongkar,” ucap Erwin

Disamping itu katanya, tahun ini PUPR mengusulkan pagu anggaran senilai Rp3,5 miliar untuk target fungsional pelayanan air bersih di 3 tiitik. Yakni Kecamatan Suro diplotkan anggaran senilai Rp 1 miliar. Danau Paris Rp1,4 miliar dan Pulau Banyak Rp1,1 miliar.
“Saat inisedang deteksi kebocoran, dan tahun ini akan dipasang sambungan kerumah-rumah (SR),” bebernya.

Sedangkan untuk permasalahan di Pulau Banyak Barat (PBB), katanya sumur Intake yang sudah ada mengalami keretakan. Sehingga air yang ada merembes dan tumpah dibawah. Dan menyebabkan volume air tidak cukup dan pipa penghisap air menggantung.

Untuk SPAM PBB tahun ini akan dikerjakan sumur yang bersumber anggaran APBN dengan membuat bendungan. Setelah dikerjakan maka pompa yang sudah ada di Instalasi Pengolahan Air (IPA) sudah bisa dimanfaatkan. Begitupun kata Erwin, untuk pelaksanaan proyek pembangunan SPAM tersebut tetap dilakukan kajian DED sebelum diprogramkan, pungkasnya.

Data yang dihimpun Waspada.id, sumberdana yang dikucurkan untuk penyediaan sarana air bersih di Kecamatan Pulau Banyak meliputi,
Anggaran tahun 2022 lebih Rp1,180 miliar
DAK Reguler 2019 Rp600 juta
DAK Afirmatif 2018 Rp900 juta
DAK tahun 2017 Rp1,5 miliar
DAK Afirmatif 2016 Rp1,1 miliar
Anggaran tahun 2015 Rp1,2 miliar
Anggaran APBK 2015 Rp300 juta
Total anggaran diperkirakan mencapai Rp6.780.000.000
Kemudian untuk Kecamatan Simpang Kanan,
DAK Reguler 2022 Rp744 juta
Anggaran tahun 2021 Rp269 juta lebih
Anggaran DAK 2019 Rp475 juta
DAK Afirmatif 2018 Rp1,5 miliar
DAK Reguler 2018 Rp1,1 miliar
Total anggaran diperkirakan Rp4.088.000.000
Untuk Kecamatan Suro,
Anggaran DAK Reguler 2022 Rp498 juta
DAK 2021 Rp256 juta
Anggaran DAK 2017 Rp2 miliar
Anggaran tahun 2016 Rp1 miliar
Anggaran Otsus 2016 Rp1,2 miliar
Total anggaran diperkirakan Rp4.954.000.000
Kecamatan Gunung Meriah
Kegiatan SPAM 2022 Rp998 juta
Kegiatan Desa Sanggaberu APBK 2015 Rp1,2 miliar
Kegiatan Desa Tulaan APBK 2015 Rp300 juta
APPBK 2015 Rp1,6 miliar
Total anggaran diperkirakan Rp4.098.000.000
Kecamatan Pulau Banyak Barat (PBB),
Anggaran DAK Penugasan 2021, Rp865,4 juta
Anggaran DAK penugasan 2018, Rp664,5 juta
Total anggaran diperkirakan Rp1.529.900.000 (B25)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE