Scroll Untuk Membaca

Aceh

Lab PHP Semprot Massal Hama Padi Petani Abdya

Lab PHP Semprot Massal Hama Padi Petani Abdya
Kepala Laboratorium PHP THP Pulau Ie Nagan Raya Zulfikar, memberikan penyuluhan kepada petani di Desa Mesjid, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, cara mengantisipasi serangan hama pada tanaman padi. Rabu (8/11).Waspada/Syafrizal
Kecil Besar
14px

BLANGPIDIE (Waspada): Tim Laboratorium Pengamat Hama Penyakit (PHP-THP), Pulau Ie, Kabupaten Nagan Raya, Rabu (8/11), melakukan penyemprotan massal di Aceh Barat Daya (Abdya), dalam upaya mengantisipasi hama pada tanaman padi petani dalam wilayah ‘Nanggroe Breuh Sigupai’.

Kepala Laboratorium PHP-THP Pulau Ie, Kabupaten Nagan Raya, Zulfikar SP mengatakan, penyomprotan ini dilakukan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman padi, yang terkena imbas hama wereng, walang sangit dan jenis penyakit lainnya, dengan menggunakan obat alami, yang dipermentasi dari bahan hayati, yaitu Metabolit Sekunder Beauvuria Bassiana.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Sebagai sampel, pihaknya bersama tim turun langsung untuk melihat kondisi tanaman padi petani, berdasarkan laporan dari para penyuluh pertanian, yang tersebar dalam wilayah Abdya. Salah satu lokasinya berada di Desa Mesjid, Kecamatan Tangan-Tangan, juga di wilayah Kecamatan Susoh.

Selain melakukan penyomprotan massal, Tim Lab PHP THP Nagan Raya juga memberikan penyuluhan kepada petani, bagaimana cara mengantisipasi hama penyakit padi. Dimana, proses penyomprotan menggunakan Metabolit Sekunder Beauvuria Bassiana ini, dapat dilakukan dengan waktu umur padi antara 15 sampai 40 hari setelah tanam (HST).

“Selama ini petani kita lebih memilih cara instan dalam mengatasi hama padi. Sehingga, justru dapat membahayakan dalam jangka panjang. Misalkan dalam penggunaan obat kimia yang tidak teratur dapat merusak tanaman padi itu sendiri,” ungkap Zulfikar.

Didampingi Koordinator PHP pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Ewinda Gusma SP dan para penyuluh pertanian lainnya, Zulfikar yang juga membawahi tujuh Kabupaten lainnya di Provinsi Aceh itu, mengajak petani untuk sering memanfaatkan bahan alami, untuk mengantisipasi hama penyakit padi. “Mencegah sebelum terjadinya serangan hama, merupakan langkah efektif dalam meningkatkan kesuburan tanaman padi,” sebutnya.

Kemudian, menggunakan sistem mekanik dengan menanam bunga-bungan di sekeliling hamparan padi, menjadi salah satu cara pencegahan awal terhadap serangan hama. Bahkan itu menjadi pestisida nabati, yang dapat memperlambat perkembangbiakan hama. “Sayangnya, petani kita lebih memilih jalan pintas, dengan menggunakan obat yang mengandung bahan berbahaya. Memang cara alami itu sedikit melelahkan, namun dampaknya sangat memuaskan,” ujar Zulfikar, kepada para petani dari Kelompok Tani Maju Bersama, Desa Mesjid, Kecamatan Tangan-Tangan.

Pihaknya berharap petani bisa menciptakan kreatifitas sendiri, dalam menjaga tanaman padi dari serangan hama, tidak mesti harus selalu bergantung pada pestisida berbahan kimia. “Sebenarnya, nenek moyang kita dulu sering menggunakan bahan-bahan alami, yang mudah didapat disekitar lingkungan kita untuk mengantisipasi hama penyakit pada tanaman padi. Salah satunya menggunakan pupuk kandang, kencing hewan ternak dan juga tanaman hayati lainnya untuk mengusir hama,” demikian tandasnya.(b21)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE