BLANGPIDIE (Waspada.id): Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya), mulai menggeser arah kebijakan kesehatan daerah, menuju kemandirian layanan medis dan penguatan tata kelola birokrasi.
Hal itu ditandai dengan peresmian layanan penyakit jantung, pencanangan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), serta pengoperasian tiga unit ambulans baru di Rumah Sakit Umum Teungku Peukhan (RSUTP) Abdya, Senin (15/12/2025).
Bupati Abdya Dr Safaruddin S.Sos MSP menegaskan, pembukaan layanan penyakit jantung bukan sekadar penambahan fasilitas rumah sakit, melainkan bagian dari kebijakan strategis, untuk menekan ketergantungan rujukan pasien ke luar daerah, yang selama ini membebani masyarakat dan keuangan daerah. “Selama ini pasien jantung harus dirujuk ke rumah sakit rujukan di luar Abdya. Ini tidak hanya menyulitkan pasien, tetapi juga berdampak pada biaya dan waktu penanganan. Layanan ini dihadirkan untuk menjawab persoalan tersebut,” tegasnya.
Ia menyebutkan, penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit tidak menular, sehingga daerah harus memiliki kapasitas layanan sendiri yang memadai, baik dari sisi sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia kesehatan.
Selain penguatan layanan medis, Pemkab Abdya juga mencanangkan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM, sebagai bagian dari reformasi birokrasi sektor pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. “Zona Integritas harus berdampak nyata. Bukan hanya slogan, tetapi perubahan cara kerja, peningkatan integritas aparatur dan pelayanan yang benar-benar dirasakan masyarakat,” tegas mantan Wakil Ketua DPRA itu.
Safaruddin menekankan, keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya diukur dari ketersediaan fasilitas, tetapi juga dari sistem pelayanan yang bersih, transparan dan akuntabel.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Safaruddin turut meresmikan tiga unit mobil ambulans baru untuk memperkuat layanan kegawatdaruratan dan rujukan. Penambahan armada ini diharapkan mampu mempercepat respon medis, terutama pada kasus darurat yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat.
Direktur RSUTP Abdya dr Ismail Muhammad, SpB mengatakan, layanan penyakit jantung merupakan kebutuhan mendesak, yang telah lama diharapkan masyarakat Abdya. “Kehadiran layanan jantung, pencanangan Zona Integritas dan penambahan ambulans, menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang lebih profesional dan berorientasi pada keselamatan pasien,” ujarnya.
Peresmian ini menandai upaya Pemkab Abdya, dalam membangun sistem kesehatan daerah yang lebih mandiri, sekaligus memperkuat reformasi pelayanan publik agar benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat.(id82)











